Sebelum Arema FC, Ternyata Persebaya Sudah Bikin Ritual Bersih-bersih Ruang Ganti di Kandang Persija

SURYAMALANG.COM - Ada ritual khusus yang dilakukan Arema FC setiap selesai bertanding di BRI Liga 1 2021.

Jika biasanya tim-tim sepak bola selesai pertandingan langsung meninggalkan ruang ganti, sekaligus meninggalkan sampah bekas air minum, buah-buahan, makanan dan lain sebagainya, Arema FC melakukan hal berbeda.

Pemain dan offisial diwajibkan oleh Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana untuk membersihkan ruang ganti setiap kali berlaga di semua stadion.

Namun, ternyata yang dilakukan Arema FC sudah dilakukan terlebih dahulu oleh Persebaya Surabaya di Liga 1 musim 2019.

Kala itu, Persebaya Surabaya membersihkan ruang ganti Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, seusai mengalahkan Persija Jakarta 2-1 pada 17 Desember 2019.

Baca juga: Kondisi Terkini Dualisme Arema, Kucuran Dana Juragan 99 Terpecah Antara Arema Indonesia dan Arema FC

Baca juga: Arema FC Vs Persebaya, Adu Tajam Samurai Jepang Antara Renshi Yamaguchi dan Taisei Marukawa

Sementara itu, gerakan bersih-bersih Arema FC diterapkan ketika Singo Edan berlaga di Stadion Sultan Agung Bantul Yogyakarta, usai melawan Madura United, Senin (1/11/2021) lalu.

Pemain dan official gotong royong membersihkan ruang ganti sebelum meninggalkan stadion.

"Arema FC memiliki tradisi baru, seusai pertandingan pemain dan official harus membersihkan ruang ganti," kata Gilang Widya Pramana, Rabu (3/11/2021).

Meski sejatinya itu merupakan tugas dari petugas kebersihan stadion, namun Arema FC tidak ingin hal itu membebani petugas kebersihan.

"Ini dilakukan untuk menyebarkan kebaikan. Semua pemain dan official ikut terlibat dalam kegiatan ini."

"Kalau kita menanamkan kebaikan di mana pun, Insyaallah jalan kita akan dimudahkan, termasuk jalan meraih kemenangan. Aku berharap hal ini rutin dijalankan," ujarnya.

Sementara itu Manajer Ad Interim  Arema FC, Ali Rifki, juga mewanti-wanti seluruh bagian tim Arema FC untuk menjaga kebersihan ruang ganti.

"Jangan sampai meninggalkan ruang ganti dalam keadaan kotor, suasana harus bersih seperti kita pertama datang kesini sebelum pertandingan."

"Hal ini memang terlihat sederhana. Tapi di sisi lain secara emosional mampu membangun kesolidan di tim, karena kita sama-sama merasa bertanggung jawab terhadap sekitar kita, terutama ruang ganti yang sudah kita gunakan," jelas Ali Rifky.

Menilik kejadian musim Liga 1 2019, Persebaya Surabaya meninggalkan ruang ganti Stadion Utama Bung Karno dalam kondisi bersih.

Sebelum meninggalkan ruang ganti itu, tim Bajul Ijo melakukan bersih-bersih terlebih dahulu.

Seperti terlihat pada foto di atas, kondisi ruang ganti dalam keadaan bersih, serta tak lupa Persebaya menyematkan pesan tertulis: "Terima kasih Persija."

Penampakan ini terjadi pada pekan ke-33 Liga 1 2019 ketika Persebaya mengalahkan tuan rumah Persija dengan skor 2-1.

Saat itu, dua gol Persebaya dicetak oleh Osvaldo Haay dan Diogo Campos.

Kemudian Macan Kemayoran baru bisa membalas lewat gol Marko Simic.

Kini, di pekan ke-11 atau laga pamungkas seri kedua BRI Liga 1 2021, Arema FC bertemu Persebaya Surabaya pada 6 Oktober mendatang.

Kedua tim sama-sama memiliki modal apik jelang Derby Jatim ini.

Arema FC usai mengalahkan Madura United 2-1 di pekan sebelumnya.

Sedangkan Persebaya Surabaya mengalahkan Persiraja Banda Aceh 2-0.

Jelang laga menghadapi Bajul Ijo, Arema FC diganggu oleh isu transfer soal kepulangan Makan Konate.

Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, akhirnya buka suara soal rumor Makan Konate akan kembali merapat ke Arema FC.

Eduardo Almeida mengaku heran timnya selalu dikait-kaitkan dengan playmaker asal Mali itu.

Seperti diketahui, kini Makan Konate berkarier di Liga Malaysia bersama Terengganu FC.

"Makan Konate bukan pemain Arema."

"Saya heran dan tidak tahu mengapa orang-orang selalu berbicara soal hal ini," kata Eduardo Almeida, Selasa (2/11/2021).

Bagi Eduardo Almeida, tak ada gunanya membahas atau bicara soal pemain yang bukan bagian dari tim Arema FC.

Ia lebih memilih fokus membentuk timnya agar mampu mencapai target juara musim ini.

Selain itu ia juga menilai pemain lini tengah yang ia rekrut sudah ideal untuk mengarungi musim ini, meski banyak pihak khususnya Aremania menilai Arema perlu tambahan playmaker seperti sosok Makan Konate untuk suplay umpan ke striker.

"Mengapa saya harus risau soal lini tengah dan depan tim ini?"

"Saat ini kami sudah mencetak 14 gol dan menjadi satu tim dengan penyerangan terbaik di kompetisi."

"Saya bahagia dan puas dengan semua pemain yang ada di tim ini."

"Saya tak tahu mengapa rumor seperti ini (soal Konate ke Arema FC) selalu muncul," ujarnya.

Pihaknya berharap agar rumor ini tidak sampai mengganggu persiapan tim jelang pertandingan melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (6/11/2021) mendatang.

"Ini memang sekadar rumor. Tapi tolong jangan ganggu tim ini," tegasnya.

Seperti diketahui, kabar Makan Konate CLBK dengan Arema FC usai presiden klub Arema FC Gilang Widya Pramana mengunggah fotonya yang sedang video call dengan Makan Konate dengan tulisan 'Sudah jangan tanya terus, kalau jodoh pasti kembali' di Instagram pribadinya.

Lantaran ungggahan itu, mencuat kabar Makan Konate akan kembali ke Arema FC pada bursa transfer paruh musim ini.

Makan Konate bukanlah nama asing di pentas sepak bola nasional, sebab ia pernah memperkuat sejumlah klub mentereng, di antaranya Arema FC, Persebaya Surabaya, dan Persib Bandung.

Berita terkait Arema dan Persebaya