Travelling
Konsep Penataan Jalan Tunjungan Surabaya, Tak Sama Persis dengan Malioboro di Yogyakarta
Pemkot Surabaya akan menyulap Jalan Tunjungan menjadi wisata heritage.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya akan menyulap Jalan Tunjungan menjadi wisata heritage.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan kawasan ini akan ramai seperti Jalan Malioboro di Yogyakarta.
Pemilik tenant sempat protes larangan parkir di Jalan Tunjungan pada pukul 16.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB.
Larangan ini mengakibatkan para pengunjung tenant harus berjalan jauh.
Sebab, pengunjung harus memarkir kendaraan di kantong parkir di sekitar Jalan Tunjungan.
Menurut Cak Eri, pemilik tenant mis-komunikasi.
"Itu hanya karena kurang komunikasi," kata Eri kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (11/11/2021)
Eri menjelaskan uji coba larangan parkir sejak 1 November 2021 menjadi langkah persiapan Pemkot jelang menghidupkan kembali Jalan Tunjungan.
Lahan parkir di bahu jalan akan digunakan untuk pelaku UMKM memasarkan produknya.
Pengunjung akan berjalan di trotoar.
Konsep wisatanya ini seperti halnya di Jalan Malioboro, Jogjakarta.
"Dengan parkir terpusat, pengunjung akan berjalan melewati tenant satu dan tenant lain," katanya.
Pemkot sedang mematangkan konsep tersebut.
Eri minta pengusaha bersabar.
"Memang kalau tidak ada event, pasti sepi. Tapi ini kan setiap hari seperti Malioboro," kata mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Cak Eri menambahkan ada perbedaan antara Jalan Tunjungan dan Malioboro.
Eri menyebut Jalan Tunjungan lebih lengkap karena akan dipadu dengan wisata heritage.
Pengunjung bisa memanfaatkan sejumlah spot untuk belajar sekaligus foto.
"Bedanya, ada heritage sehingga suasana berbeda," katanya.
"Insya Allah, ini akan menjadi ikon Surabaya. Pengusaha belum tahu kalau nanti ada even mulai pukul 16.00 sampai pukul 20.00 WIB," katanya.
Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya telah menyiapkan sembilan kantong parkir di sekitar Jalan Tunjungan dengan kapasitas kendaraan mencapai ribuan motor dan mobil.
Saat ini Dishub sedang uji coba dan sosialisasi parkir.
Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya juga sedang mengebut penataan kawasan ini seperti menambah penerangan sampai spot foto.
"Kami sudah merampingkan ranting pohon di sepanjang Jalan Tunjungan, termasuk dekorasi, penataan lampu, hingga tanda tempat parkir," kata Anna Fajriatin, Kepala DKRTH Surabaya.
Akan ada tambahan lampu antik, air mancur, sampai tanaman baru di kotak pohon.
"Juga ada penambahan lampu. Nanti kami hias sehingga bisa menjadi tempat foto," terangnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/petugas-mengecat-lampu-kuno-di-sekitar-jalan-tunjungan-surabaya.jpg)