Berita Arema Populer Senin 15 November 2021: Jawaban Carlos Fortes hingga Kondisi Pemain Jelang Laga

2. Disebut Mirip Cak Sodiq Karena Bergaya Gimbal, Ini Jawaban Carlos Fortes saat Disuruh Potong Rambut

Striker asing Arema FC, Carlos Fortes, memastikan tak akan mengubah model rambut gimbalnya seperti musisi dangdut, Cak Sodiq.

Menurutnya, meski dirinya disebut sebagai Cak Sodiq karena model rambut yang terkesan berat dan ribet saat bermain, namun Carlos Fortes mengaku nyaman dan tak akan potong rambut.

"Tidak akan saya potong, karena ini karakter saya."

"Terserah orang berkata apa soal gaya rambut saya, yang terpenting ini gaya saya," kata Carlos Fortes, Minggu (14/11/2021).

Bomber Singo Edan asal Portugal itu justru mengaku bangga ketika tampil dengan gaya rambut demikian, karena beda dari yang lain dan menjadi identitasnya, sehingga mudah dikenali.

"Ketika orang bicara soal Fortes itu tentu yang menjadi ciri khasnya adalah gaya rambut, terlepas dari permainan saya di lapangan."

"Yang terpenting rambut ini tidak mengganggu ketika bermain. Ini gaya saya," jelasnya.

Saat ini Fortes masih belum bergabung dengan tim, karena tengah pulang ke negaranya untuk mengurus beberapa urusan termasuk administrasi anaknya yang akan masuk sekolah.

3. Cedera saat Lawan Persebaya, Begini Kondisi Pemain Arema FC Jelang Menghadapi Persik Kediri

Jelang Derby Jatim melawan Persik Kediri pada seri ketiga BRI Liga 1 2021, Jumat (19/11/2021) mendatang, gelandang bertahan Arema FC, Rizky Dwi Febrianto menjalani latihan terpisah.

Latihan terpisah harus dijalani Rizky karena saat ini ia masih dalam tahap pemulihan cedera hamstring paha kiri yang dialami saat melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (6/11/2021) lalu.

"Rizky Dwi harus menjalani pemulihan cedera hamstring dulu. Pekiraannya sekitar 5-7 hari ke depan dia masih harus latihan terpisah," kata Dokter tim Arema FC, Nanang Tri Wahyudi, Minggu (14/11/2021).

Menurut Nanang, cedera yang dialami Rizky Dwi Febrianto tidak lepas dari pertandingan berat saat lawan Persebaya Surabaya. Saat itu semua pemain harus berjuang keras.

Selain pertandingan dengan tensi tinggi, saat itu Singo Edan harus bermain dengan 10 pemain usai Dendi Santoso mendapat kartu merah.