Penanganan Covid

Update Data Positif Covid-19 Nasional Turun Dengan 221 Kasus Baru Tapi Ada 216 Daerah Alami Kenaikan

Hari ini, data jumlah kasus baru virus corona atau Covid-19 di Indonesia sebanyak 221 kasus.Pada hari Minggu (14/11/2021) terdapat 339 kasus tambahan

Editor: Dyan Rekohadi
rifky edgar/suryamalang.com
ILUSTRASI - Suasana dalam kegiatan vaksinasi Covid-19 massal yang digelar oleh DPC PDIP Kota Malang, Senin (20/9/2021). 

Kenaikan Kasus di 126 Kabupaten/ Kota 

Di saat data jumlah kasus baru terus menunjukkan tren penurunan, menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, ada 126 Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan kasus Covid-19.

Menteri kesehatan bahkan menyebut peningkatan kasus tersebut akibat penularan yang terjadi dari kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Sekolah hingga kegiatan takziah.

Hal itu disampaikan Budi Gunadi saat konferensi pers usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi terkait Evaluasi PPKM yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/11/2021).

"Minggu lalu kami mengidentifikasi 126 kabupaten/kota yang naik kasusnya, beberapa di antaranya ada yang sudah 3 minggu berturut-turut naik," kata Budi Sadikin.

"Kita melakukan pedalaman dan sebagian besar kenaikannya disebabkan karena kasus positif sekolah dan takziah," tambahnya.

Guna menindaklanjuti hal tersebut, Budi Gunadi akan berupaya berkomunikasi dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim.

Tentunya, untuk segera memperketat skrining ketat dari pembelajaran tatap muka di sekolah.

"Saya dengan Pak Nadiem akan segera melakukan konsolidasi minggu ini bagaimana kita melakukan surveilans yang aktif dan proaktif," ucap Budi.

Gelombang Ketiga Covid-19 Bisa Dihindari

Kewaspadaan akan terjadinya lonjakan jumlah kasus Covid-19 gelombang ketiga perlu dilakukan, tapi Epidemiolog menyatakan kondisi itu tak perlu dikhawatirkan.

Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta semua pihak untuk tidak khawatir berlebihan terhadap gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia.

Menurutnya, gelombang baru itu bisa dihindari.

"Kita bisa menekan lonjakan, tidak mungkin ada gelombang ketiga. Jangan terlalu paranoid, kan karena kita harus lebih cerdas pada virus. Kalau kemudian kita paranoid semua kebijakan kita menjadi tidak rasional, kita harus rasional menghadapi masalah ini," ujarnya dalam kegiatan virtual beberapa waktu lalu.

Ia memaparkan, gelombang ketiga bisa dihindari selama tidak ada varian baru, pengetatan pintu masuk darat, udara, dan laut, membatasi mobilitas dengan sejumlah syarat perjalanan, serta menpercepat vaksinasi.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved