Sikap Ayah Tiap Hari Menunggu Putrinya Keluar Kantor untuk Makan Bersama, Ada Kisah Haru di Baliknya
Sikap ayah tiap hari menunggu putrinya keluar kantor hanya untuk makan bersama, terungkap kisah haru di baliknya
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Perempuan renta itu tinggal sendiri di gubuk kecilnya, di Kampung Padang Jelapang, Chicha Tinggi, Malaysia.
Di umur yang tak lagi muda, dengan pendengaran yang sudah tidak normal, Fatimah mengurus dirinya sendiri.
Fatimah tampak begitu tegar, meski dalam lubuk hatinya selalu berharap Ibrahim pulang.
Mengutip Sosok.grid.id 'Kisah Nenek 90 Tahun Tunggu Putranya Pulang, Bertahun-tahun Hidup Sendiri di Gubuk Reyot'.

Rasa rindu Fatimah pada Ibrahim selalu menggebu tiap jelang lebaran tiba.
Sejak merantau ke kota besar, Ibrahim tak sekalipun menelepon Fatimah.
Sementara Fatimah tidak memiliki alat komunikasi untuk menghubungi Ibrahim.
Pun nomor teleponnya, diduga keluarga di kampung tak ada yang memilikinya.
"Pulanglah Him (Ibrahim), emak rindu kamu," ucap Fatimah kala itu.
"Nak... nak.. setiap hari emak berdoa kepada Allah, supaya Him bisa pulang ke sini."
"Emak rindu Him, cuma Tuhan saja yang tahu rindu emak," ujarnya, membuat siapa pun yang mendengar tak sampai hati.
Rasa rindu Fatimah tak pernah terpuaskan.
Jangankan pulang ke rumah, Ibrahim bahkan tak pernah basa-basi berkabar via telepon.
"Mau menelepon tak ada telepon, cuma berharap Him mau nelepon sepupunya," ucap Fatimah, sembari mengusap pipinya yang basah.
Air mata Fatimah mengalir kian deras, ketika kenangan-kenangan manis saat Ibrahim masih mau bercanda dan makan bersamanya.