Sikap Ayah Tiap Hari Menunggu Putrinya Keluar Kantor untuk Makan Bersama, Ada Kisah Haru di Baliknya
Sikap ayah tiap hari menunggu putrinya keluar kantor hanya untuk makan bersama, terungkap kisah haru di baliknya
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sikap seorang ayah setiap hari menunggu putrinya keluar kantor hanya untuk makan bersama viral di media sosial.
Ayah yang sudah berusia 70 tahun tersebut menempuh perjalanan 15 menit dari rumah ke kantor anaknya untuk bisa makan bersama.
Usut punya usut, ada kisah haru di balik kebiasaan ayah dari wanita bernama Norwahida Ismail asal Penang, Malaysia itu.
Dilansir dari Asia One Minggu (21/11/2021), Norwahida awalnya memposting sebuah video dii TikTok yang menampilkan momen bersama sang ayah.
Sang ayah terlihat menunggu Norwahida dengan sabar di luar kantor.
Video berdurasi 22 detik itu menunjukkan putrinya berjalan keluar dari kantornya.
Norwahida kemudian memperlihatkan ayahnya yang sedang duduk sambil menatap jalanan.
Sang ayah terkejut melihat seseorang merekamnya.
Lalu, ayah tersenyum setelah menyadari orang yang merekamnya adalah putrinya sendiri.
Dalam video itu, pengunggah menulis keterangan dalam bahasa Melayu:
'Setiap hari, ayah saya menunggu di dekat kantor untuk makan siang bersama saya'.
Mengutip Tribuntrends.com 'Viral Ayah Sudah 70 Tahun Tiap Hari Tunggu Anak di Luar Kantor, Publik Ikut Trenyuh'.

Saat dikonfirmasi, Norwahida Ismail mengatakan kepada Malay Mail ayahnya terkadang merasa kesepian ketika saudara perempuannya pergi bekerja.
Alhasil, ayahnya memutuskan pergi ke kantor Norwahida untuk mengajaknya makan siang bersama.
Sang ayah hampir setiap hari mengendarai sepeda motornya ke kantor Norwahida.
Perjalanan dari rumah menuju kantor Norwahida hanya membutuhkan waktu 15 menit.
"Ibuku meninggal 15 tahun yang lalu, jadi ayah dan saudara perempuanku yang belum menikah tinggal bersama"
"Tetapi ketika dia (saudara perempuan) pergi bekerja, dia pulang pada malam hari dan ayah tidak akan memiliki teman untuk makan siang bersama dan dia merindukan itu," kata Norwahida.
Kadang-kadang, teman-teman Norwahida akan ikut makan siang juga bersama ayahnya.
"Ayah menantikan makan siang kami dan tidak masalah bergaul dengan teman-teman saya juga," ungkapnya.

Bagi Norwahida, ayahnya adalah sosok yang sangat berarti baginya.
Norwahida mengaku ingin selalu menghabiskan waktu bersama dengan ayahnya.
"Ayah sangat berarti bagi saya dan saya ingin menghabiskan setiap momen bersamanya." tuturnya.
Video itu mengundang berbagai macam komentar dari netizen.
Tak sedikit netizen merasa terharu melihat momen manis Norwahida bersama ayahnya.
Diketahui, jumlah views video itu kini telah mencapai lebih dari 1,5 juta.
- Kisah Lain: Nenek Menunggu Kepulangan Anak
Kisah sebaliknya dialami perempuan renta 90 tahun yang selalu menunggu kepulangan anaknya ketika momen lebaran.
Sayangnya, setelah bertahun-tahun menunggu, wanita tua ini tak kunjung menemukan jawaban.
Mengutip Sinar Harian melalui Grid.ID pada 29 Mei 2019, seorang nenek berusia 90 tahun bernama Fatimah Mat Diah sudah bertahun-tahun tak melihat putranya.
Fatimah ditinggal putranya, Ibrahim Daud, merantau ke kota besar.
Perempuan renta itu tinggal sendiri di gubuk kecilnya, di Kampung Padang Jelapang, Chicha Tinggi, Malaysia.
Di umur yang tak lagi muda, dengan pendengaran yang sudah tidak normal, Fatimah mengurus dirinya sendiri.
Fatimah tampak begitu tegar, meski dalam lubuk hatinya selalu berharap Ibrahim pulang.
Mengutip Sosok.grid.id 'Kisah Nenek 90 Tahun Tunggu Putranya Pulang, Bertahun-tahun Hidup Sendiri di Gubuk Reyot'.

Rasa rindu Fatimah pada Ibrahim selalu menggebu tiap jelang lebaran tiba.
Sejak merantau ke kota besar, Ibrahim tak sekalipun menelepon Fatimah.
Sementara Fatimah tidak memiliki alat komunikasi untuk menghubungi Ibrahim.
Pun nomor teleponnya, diduga keluarga di kampung tak ada yang memilikinya.
"Pulanglah Him (Ibrahim), emak rindu kamu," ucap Fatimah kala itu.
"Nak... nak.. setiap hari emak berdoa kepada Allah, supaya Him bisa pulang ke sini."
"Emak rindu Him, cuma Tuhan saja yang tahu rindu emak," ujarnya, membuat siapa pun yang mendengar tak sampai hati.
Rasa rindu Fatimah tak pernah terpuaskan.
Jangankan pulang ke rumah, Ibrahim bahkan tak pernah basa-basi berkabar via telepon.
"Mau menelepon tak ada telepon, cuma berharap Him mau nelepon sepupunya," ucap Fatimah, sembari mengusap pipinya yang basah.
Air mata Fatimah mengalir kian deras, ketika kenangan-kenangan manis saat Ibrahim masih mau bercanda dan makan bersamanya.
Fatimah selalu berusaha mengerti, ia menduga putranya sedang banyak kesibukan.
Naman apa daya, rindu yang membuncah tak sanggup membendung tangisannya.
"Tapi baliklah Him, emak sangat ingin ketemu," katanya.
Beruntung, Fatimah memiliki Mohd Khawi, sepupu Ibrahim yang mau merawatnya.
"Setiap hari saya datang ke rumah untuk jenguk keadaannya. Kalau sakit atau demam, saya antar ke klinik," ungkap Khawi.
Khawi menerangkan, kendati usia Fatimah sudah 90 tahun, tetapi dia tidak memiliki penyakit selain pusing karena tekanan darah rendah.
Fatimah pun dikatakan Khawi masih sangat kuat.
Kendati demikian, di tahun 2021, tidak diketahui bagaimana kabar terkini Fatimah.
Ikuti berita viral lainnya.
Penulis: Sarah/SURYAMALANG.COM