Gunung Semeru Meletus

Mahasiswa Unej Korban Gunung Semeru Meletus Dapat Bantuan Bebas UKT dari Kementerian Pendidikan

Mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang menjadi korban Gunung Semeru meletus mendapatkan bantuan berupa pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: isy
Unej
Rektor Universitas Jember Iwan Taruna (kiri) menyerahkan bantuan kepada Devani Ramadhani, mahasiswa Unej yang menjadi korban Gunung Semeru meletus, Senin (13/12/2021). 

Berita Jember Hari Ini
Reporter: Sri Wahyunik
Editor: Irwan Sy (ISY)

SURYAMALANG.COM | JEMBER - Mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang menjadi korban Gunung Semeru meletus mendapatkan bantuan berupa pembebasan Uang Kuliah Tunggal (UKT).

UKT yang dibebaskan untuk semester gasal tahun akademik 2021/2022.

Bantuan berasal dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Kebijakan itu disampaikan oleh Rektor Unej Iwan Taruna kepada Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati di Kantor Bupati Lumajang (13/12/2021).

Menurut Iwan Taruna, selain mendapatkan pembebasan UKT, para mahasiswa terdampak Gunung Semeru meletus juga mendapatkan bantuan dari Unej berupa uang tunai dan kebutuhan lainnya yang dihimpun dari keluarga besar Unej.

“Kebijakan pemberian bantuan ini telah disampaikan langsung oleh Kemendikbudristek melalui Dirjen Dikti kepada Rektor Unej, sebagai salah satu bentuk perhatian dan kepedulian agar para mahasiswa tetap bisa melanjutkan kuliahnya," ujar Iwan seperti dalam rilis yang dikirimkan Bagian Humas Unej, Senin (13/12/2021) malam.

Sampai saat ini, ada lima mahasiswa Unej yang terdampak Gunung Semeru meletus.

Mereka adalah Devani Ramadhani, mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional FISIP; Novia Dwiyanti dari Program Studi Diploma Teknik Elektronika Fakultas Teknik; Nabila Firdausi dari Program studi Perpajakan FISIP; Nurhalimah dari Program Studi Pendidikan IPA FKIP; dan Nurul Alfiani yang merupakan mahasiswi Program Studi Penyuluhan Pertanian Fakultas Pertanian.

Dari kelima mahasiswa tersebut, Devani Ramadhani mendapatkan ujian terberat.

Mahasiswa asal Dusun Kebonagung, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, itu kehilangan tujuh kerabatnya yakni paman dan sepupu.  

“Kebetulan orangtua dan kerabat saya bermata pencaharian sebagai penambang pasir. Rumah kami hanya berjarak 500 meter dari aliran lahar dingin yang memang masuk dalam zona merah. Dari tujuh kerabat yang hilang, baru tiga orang yang ditemukan,” tutur Devani, mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional angkatan tahun 2020.

Pihak Unej masih terus mendata mahasiswanya yang menjadi korban Gunung Semeru meletus.

Pihak Pemerintah Kabupaten Lumajang juga berjanji akan mendata mahasiswa Unej yang terdampak, dan belum masuk dalam pendataan.

Mahasiswa Unej yang menjadi korban erupsi nantinya akan mendapatkan bantuan, antara lain pembebasan UKT itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved