Travelling
Suguhan Pemandangan di Bukit Krapyak, Mojokerto, Mulai Suasana Pegunungan sampai Lampu Bak Bintang
Bukit Krapyak dengan suguhan suasana pegunungan bisa menjadi spot camping seru di Kabupaten Mojokerto.
Laporan wartawan: Nur Ika
SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Bukit Krapyak dengan suguhan suasana pegunungan bisa menjadi spot camping seru di Kabupaten Mojokerto.
Wisatawan akan disambut hawa dingin sekaligus pemandangan alam yang masih asri.
Anda bisa menikmati pemandangan sunset menakjubkan dan sunsire indah di pagi hari ketika menginap di Bukit Krapyak.
Ada camping ground di area bukit.
Komunitas maupun wisatawan perorangan sering menggunakan camping ground ini untuk kegiatan outdor.
Bahkan tempat ini tidak pernah sepi pengunjung. Apalagi saat weekend, area bukit penuh jajaran tenda.
Bukit yang terletak di Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto menawarkan suasana pegunungan di lereng Gunung Welirang.
Suhu dingin khas pegunungan dan dikelilingi rimbunnya pepohonan yang asri, membuat wisatawan betah untuk beraktivitas maupun melepas penat di area Bukit Krapyak.
Wisatawan bisa bersantai di tenda, memanfaatkan pepohonan pinus khas pegunungan menjadi spot ayunan atau hammock atau ngobrol santai sembari memandang megahnya puncak Gunung Welirang.
Berbagai macam bunga tumbuh di sisi timur bukit. Wisatawan bisa melihat lampu-lampu pemukiman warga dari ketinggian bak bintang-bintang yang bertaburan pada malam hari.
Bukit ini juga sangat cocok untuk dijelajahi oleh para pendaki pemula hingga wisata keluarga, karena akses ke lokasi dan kondisi medan tracking menuju puncak bukit tidak begitu sulit.
Lokasi campground Bukit Krapyak cukup mudah dijangkau oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, karena kawasan bukit krapyak ini berdekatan dengan pemandian air panas Ubalan Pacet.
Salah satu wisata air panas yang cukup terkenal di Mojokerto. Perjalanan dari Kota Mojokerto dapat ditempuh sekitar 30 menit, dan dari Surabaya sekitar satu hingga dua jam.
Namun kemudahan akses bagi para pengunjung hanya sampai parkiran saja, selanjutnya pengunjung harus berjalan kaki sekitar 300 meter atau 30 menit dari parkiran menuju pintu masuk Bukit Krapyak.
Untuk mencapai puncak Bukit Krapyak, pengunjung harus berjuang sedikit keras. Ada lebih dari 500 anak tangga yang harus didaki.
Kondisinya akan sedikit licin jika musim hujan. Namun di antara anak tangga sudah disiapkan pegangan buat para pengunjung.
Ditengah mendaki menuju bukit krapyak para pengunjung juga disajikan pemandangan alam kaki gunung Welirang yang eksotis, serta pengunjung juga dapat melihat pemukiman di Kabupaten Mojokerto dari atas ketinggian kurang lebih 1050 Mdpl.
Jika berencana wisata bareng keluarga, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Selain kondisi cuaca, alangkah baiknya melengkapi logistik atau makanan pribadi.
Apalagi di Kawasan Bukit Krapyak tidak menyediakan perlengkapa camping, sehingga harus membawa perbekalan sendiri.
"Untuk Kawasan campground sangat worth it, tempatnya luas. Kalau ke sini cuaca cerah pemandangannya luar biasa. Kelihatan puncak Gunung Welirang," kata Maulana, pengunjung Bukit Krapyak kepada SURYAMALANG.COM.
Untuk menikmati keindahan dari Bukit Krapyak, dikenakan biaya parkir 10 ribu. Kemudian di pintu masuk kita akan dimintai identitas serta membayar biaya masuk per orang 10 ribu yang sudah termasuk bermalam dengan mendirikan tenda atau camping.
Pengelola Bukit Krapyak Ismi mengatakan, lokasi wisata ini mulai dibuka untuk wisatawan sejak awal 2019. Sebelumnya akses hanya untuk masyarakat yang ingin berziarah ke Makam Sunan Pangkat.
Hingga saat ini area makam pun tak pernah sepi peziarah setiap hari. Lambat laun, pembenahan area dilakukan oleh masyarakat dan komunitas APPALA (Arek Padusan Pencinta Alam).
Mereka lah yang turun naik ke lokasi untuk merawat serta berusa berinovasi untuk mengembangkan lokasi. Mereka menambah spot baru yaitu camping ground di area bukit krapyak. Hingga kemudian menjadi spot yang banyak direkomendasikan untuk wisata petualang di daerah Pacet.
"Memang sudah lama dibuka untuk umum tapi mulai diresmikan sekitar awal tahun 2019 untuk area bukit dan tiket camping ground," ujar Ismi selaku pengelola Camping Ground Bukit Krapyak, Sabtu (15/1/2022).
Semula akses jalan bukit krapyak cukup terjal, namun pengelola membenahi area dengan membangun tangga ke Makam dan Camping Ground di area atas bukit. Khas bukit memang mengharuskan wisatawan tracking, namun keindahan
"Dulu masih tanah terjal, sekarang anak tangganya sudah cukup mudah. Fasilitas juga kami sediakan lengkap," kata dia.
Tak perlu khawatir, saat ini Bukit Krapyak sudah dilengkapi dengan fasilitas umum. Mulai dari toilet, musholla dan kesediaan air yang cukup mudah. Bahkan tempat ini juga sudah dilengkapi lapangan voly untuk menambah keseruan wisatawan yang ingin melakukan outbond maupun olahraga.
Lahan yang cukup luas berkapasitas sekitar seribu orang dan difasilitasi tempat duduk untuk membuat suasana semakin mendukung saat menikmati sunset, taman bunga dan spot swafoto.
Sementara untuk alat camping, wisatawan bisa menyewa dari beberapa rental yang sudah bekerja sama dengan pengelola Bukit Krapyak. Tak peru repot, alat camping bisa diantar ke area bukit. Beberapa guide juga tersedia untuk menemani kalian mengeksplore hutan Gunung Welirang.
"Sebelumnya kami sediakan alat camping tapi sekarang tidak, tetapi untuk yang butuh bisa booking dan diambil di tempat atau bertemu penyewa," kata Ismi.
Keindahan yang lengkap dengan fasilitas yang mencukupi untuk berkemah, membuat bukit krapyak tak pernah sepi pengunjung. Aktivitas outdoor seperti camping ceria, annyversary komunitas, outbond dan berkemah kerap dilakukan oleh komunitas, sekolah maupun wisatawan keluarga.
Untuk kunjungan keluarga, Ismi merekomendasikan anak-anak di atas tiga tahun dan tetap dengan pengawasan keluarga. Beberapa barang bawaan juga harus dipersiapkan secara pribadi. Misalnya tempat memasak, sepatu maupun sandal dan juga jaket. Sebab, cuaca pegunungan Gunung Welirang cukup dingin sekalipun memasuki musim kemarau atau yang dikenal musim ketigo dalam bahasa Jawa.
"Sebelum pandemi saat weekend bisa seribu orang, tapi sekarang agak turun. Mungkin 200-500 orang weekend ya," kata Ismi.
Diharapkan setiap pengunjung yang datang tetap mematuhi peraturan protokol kesehatan. Selain itu, Ismi mengimbau, wisatawan tetap membawa turun sampah-sampah pribadi sepulang camping.
Beberapa aturan juga berlaku di Bukit Krapyak, dimana wisatawan harus melakukan registrasi offline, menyertakan sertifikat vaksin dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Area camping juga dibatasi untuk 25 persen pengunjung dari kapasitas normal 1000 orang.
Wisatawan bisa menikmati pemandangan lengkap di lereng Gunung Welirang sembari bersantai dari sibuknya aktivitas kota. Aktivitas liburan seru ini bisa kalian lakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.