Berita Malang Hari Ini
Start Up di Kota Malang Ditargetkan Dapat Mendunia di Tahun 2023
Wali Kota Malang, Sutiaji menargetkan, mulai di 2022-2023, start up di Kota Malang harus mulai mendunia.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Sebagai kota kreatif di Indonesia, Kota Malang kini memiliki segudang start up di bidang aplikasi dan game.
Bahkan, beberapa komunitas start up di Kota Malang, juga telah berhasil menjual produknya di luar negeri dalam beberapa tahun terakhir ini.
Wali Kota Malang, Sutiaji menargetkan, mulai di 2022-2023, start up di Kota Malang harus mulai mendunia.
Hal ini didorong, dengan mulai dibuatnya road map ekonomi kreatif di Kota Malang sejak 2018 silam.
"Di awal 2018 kami bangun koneksivitas. Pada 2020-2021 Malang Berdaya. Baru di 2022-2023 Malang Mendunia. Jadi kami bangun ekosistemnya, agar ada koneksivitas dengan baik, biar ada pemberdayaan," ucap Sutiaji dalam kegiatan TechiBItion, Sabtu (22/1/2022).
Dari data Pemerintah Kota Malang, saat ini ada 128 perusahaan start up yang ada di Kota Malang.
Para start up ini masuk ke dalam ekonomi kreatif (ekraf) di Kota Malang yang ditopang oleh 17 subsektor, diantaranya subsektor berbasis digital yakni aplikasi dan game.
Selain itu, ekonomi kreatif digital di Kota Malang diprediksi akan berkembang pesat sejalan dengan pengembangan smart city, KEK Singhasari dan Malang Creative Center.
Sutiaji menyampaikan, karakter industri aplikasi dan games di Kota Malang didominasi oleh services.
Dengan demikian, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mendorong terwujudnya Kota Malang menjadi Rumah Produksi (Production House) industri aplikasi dan game.
Penguatan kualitas sumber daya manusia menjadi faktor kunci penentu keberhasilan pengembangan sub sektor ini.
"Saat ini saja, sudah ada 13 perguruan tinggi di Kota Malang yang sudah membuat kurikulum untuk Ekraf. Ini juga usulan dari beberapa komunitas. Apabila ini dijalankan, kolaborasi ini dapat mengurangi pengangguran," ucap Sutiaji.
Sementara itu, dukungan terhadap berkembangnya ekonomi kreatif di Kota Malang juga datang dari sektor perbankan, dalam hal ini Bank Indonesia.
Salah satunya ialah melalui kegiatan TechiBItion yang digelar oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang di Hotel Atria pada 22-23 Januari 2022.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para pelaku startup dalam melakukan pengembangan bisnis dan memperluas jejaring.
"Kami berupaya mendorong pengembangan industri kreatif khususnya aplikasi dan games, dan mempromosikan start up lokal agar dapat berkembang dan bersaing di tingkat global serta meningkatkan perekonomian daerah, dengan mengutamakan sinergitas hexahelix," terang Kepala KPwBI Malang, Azka Subhan.
Dalam kegiatan tersebut, juga dihadirkan media edukasi tentang game, startup dan teknologi.
Program ini akan melibatkan para pakar dalam bentuk talkshow dan workshop yang akan dibagi ke dalam keynote dan panel discussion untuk menjelaskan terkait the next Indonesia’s silicon valley, pitching hacks, game development, dan teknologi.
Selain itu, juga memberikan kesempatan bagi startup untuk mengikuti Pitch Battle Competitions dan business matching langsung di depan tokoh investor.
Hal ini dilakukan, guna menciptakan peluang untuk berkolaborasi serta memperluas jejaring.
Serta, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perkembangan industri kreatif melalui kegiatan edukasi dan workshop tentang teknologi digital.
"Diharapkan, para peserta mendapatkan networking, exposure dan bisnis matching dan megembangkan inovasi. Sehingga, game dan startup lokal agar dapat berkembang dengan cepat mengikuti trend dan bersaing sampai ke tingkat global," tandasnya.