Hukum Puasa Rajab Jika Digabung dengan Puasa Qadha Ramadhan, Lengkap Bacaan Niat dan Penjelasannya
Inilah hukum menggabung puasa Rajab 1443 H dan puasa Qadha Ramadhan yang tertinggal.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Inilah hukum menggabung puasa Rajab 1443 H dan puasa Qadha Ramadhan yang tertinggal
Anda juga dapat menyimak bacaan niat puasa Rajab dan puasa Qadha Ramadhan di akhir ulasan artikel ini.
Seperti diketahui Bulan Rajab adalah satu di antara bulan istimewa dalam penanggalan kalender Hijriyah.
Bahkan Bulan Rajab ini dianjurkan mengerjakan berbagai amal sholeh dan kebaikan.
Mulai puasa, zikir hingga amalan-amalan lain bagus diamalkan pada bulan Rajab 2022.
Namun bagaimana bagi yang menggabung puasa di bulan Rajab 1443 H dengan puasa Qadha Ramadhan?
Baca juga: Amalan Pengganti Jika Tak Bisa Berpuasa di Bulan Rajab 1443 H, Ini Penjelaasan Ustadz Abdul Somad
Mengganti puasa Ramadan yang ditinggal atau tertinggal, hukumnya wajib.
Ada beberapa alasan kenapa meninggalkan atau tidak melaksanakan puasa Ramadan.
Misalnya karena haid, masa nifas, menyusui, sakit, sedang dalam perjalanan alias musafir, atau sengaja meninggalkan puasa.
Mereka yang meninggalkan puasa di bulan Ramadan harus mengganti puasa wajib tersebut di luar bulan Ramadan.
Dasar hukum mengganti puasa Ramadan dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Hutang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019.
Seperti dilansir dari Tribun Cirebon: Puasa Rajab Bolehkah Digabung dengan Puasa Qadha Ramadan? Berikut Penjelasannya Buya Yahya
Buya Yahya menjelaskan boleh melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah, namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.
Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.
Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.