Berita Malang Hari Ini
Perajin Tempe di Kepanjen Malang Putar Otak Siasati Kedelai Mahal, Perkecil Ukuran Tempe
Kartini memilih tak menaikkan harga tempe karena khawatir barang dagangannya malah tak laku.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM}MALANG - Kartini (36) perajin tempe dinDesa Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang memilih memperkecil ukuran tempe saat kedelai sedang mahal seperti saat ini.
Kartini memilih tak menaikkan harga tempe karena khawatir barang dagangannya malah tak laku.
"Saya mengecilkan ukuran tempe. Dari awalnya 9 centimeter sekarang jadi 6 centimeter. Itu dilakukan karena gak mau saya naikkan harga. Takut malah gak laku kalau harganya naik tempe saya," beber Kartini ketika ditemui di ruang produksi tempe miliknya.
Kartini mengaku telah memiliki langganan tetap yakni para pedagang di Pasar Sumedang Kepanjen.
Meski telah melakukan upaya agar tak merugi, Kartini tak menampik jika cara memperkecil tempe itu sebenarnya tak mendatangkan keuntungan besar.
"Dulu pas harga kedelai normal bisa Rp 250 ribu per hari. Sekarang aja berkurang jadi Rp 150 ribu per hari," papar Kartini.