Petinju Hero Tito Meninggal Dunia
Mengenang Hebatnya Si Singa Hero Tito, Tak Menyerah Meski Kembali Dari Nol Menembus Australia
Contoh nyata mental baja Hero Tito adalah kemampuannya untuk kembali bisa mendapat kepercayaan bertarung naik ring internasional di Australia
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: Dyan Rekohadi
Menjalani profesi sebagai pelatih tinju baik di tempat latihan boxing camp maupun melatih secara personal dijalani bapak 2 anak itu sebagai bagian untuk menjaga kondisi terutama di saat masa pandemi Covid-19.
Meski demikian Hero Tito tak berhenti mencari peluang untuk kembali naik ring.
Link yang dimiliki Hero Tito membuatnya bisa menembus arena tinju internasional kembali.
Pertarungan di Australia yang dijadwalkan bulan ini rupanya menjadi salah satu mimpi Hero Tito yang akhirnya tak bisa terwujud.
siswanto, kakak kandung Hero Tito yang juga seorang petinju sekaligus pelatih Haero Tito mengungkapkan sebuah pesan yang diucapkan mendiang Hero sebelum berpulang selamanya.
Impian membangun rumah dan melanjutkan kompetisi tinju di Australia.
"Pesan terakhir ingin menyelesaikan rumah dan mengejar target untuk kejuaraan di Australia," sebutnya.
Kini Hero Tito telah berpulang ke pangkuan Sang Kuasa .
Isak tangis mengiringi pemakaman petinju Heru Purwanto (36) alias Hero Tito di tempat pemakaman umum Desa Banjarejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Jumat (4/3/2022).
"Kami keluarga ikhlas menerima kepergian Heru. Selama Heru hidup, ia merupakan sosok yang memiliki hubungan sangat dekat dengan keluarga. Pribadinya sangat disipilin, sabar dan baik hati," ujar Siswanto usai pemakaman.
Siswanto akan mengenang kebersamaan melatih Hero sebagai petinju seumur hidupnya.
Siswanto merupakan sosok yang berpengaruh dalam hidup Hero dalam karir sebagai petinju.
"Belajar tinju sejak kelas 5 SD. Ikut saya latihan di Jaguar (tempat latihan). Saat itu Hero berumur 11 tahun. Hero terinspirasi saya buat ikut tinju," paparnya.
Kegigighan, semangat dan tak pernah kenal menyerah mengejar mimpi menjadi teladan yang diberikan Si Singa Hero Tito hingga akhir hayatnya .
(Dyan Rekohadi/ Erwin Wicaksono)