Berita Lumajang Hari Ini
Harga Telur Naik Tapi Peternak Ayam Petelur di Lumajang Malah Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Naiknya harga telur ternyata tak membuat peternak ayam petelur di Lumajang mendapatkan untung.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: isy
Berita Lumajang Hari Ini
SURYAMALANG.COM | LUMAJANG - Naiknya harga telur ternyata tak membuat peternak ayam petelur di Lumajang mendapatkan untung.
Sebab, peternak kerap dihadapkan masalah biaya produksi lebih tinggi ketimbang harga jual telur.
Kini peternak terancam gulung tikar.
Prahara kenaikan harga pakan rupanya sudah terjadi selama setahun terakhir.
Namun, mahalnya biaya pakan tersebut tidak mengerek penjualannya ke pengepul.
Sampai saat ini tetap Rp 21 ribu per kilogram.
"Harga pakan katul halus ini awalnya Rp 3.200 sekarang Rp 4.550 per kilogram. Kalau beli satu karung itu selisih 60 ribuan. Sama persis kayak jagung, tiga hari yang lalu Rp 4.300 sekarang Rp 5.700. Kalau biaya pakannya mahal begini seharusnya telur dari kami Rp 23 ribu, tapi saya ke pengepul diambil Rp 21 ribu," katanya.
Tidak hanya itu, pakan jenis konsentrat yang juga dijadikan bahan campuran katul dan jagung juga ikut naik.
Selama setahun terakhir, harga popan se-karung tersebut tidak pernah turun.
Sedangkan, penjualan telur ayam selama ini cenderung naik turun.
Sekali pun naik, keuntungan yang diterima sering selisih tipis dengan biaya produksi.
"Kalau diakumulasi sebulan kami habis sekitar Rp 15 juta. Untuk pakan jenis konsentrat itu bisa selisih Rp 3 juta. Belum untuk operasional lainnya, ini bisa bertahan saja sudah Alhamdulillah. Kalau terus-terusan gulung tikar," katanya.
Menurutnya, Pemkab Lumajang harus segera mencari solusi, terutama mengevaluasi harga pakan yang selalu naik.
Harga pakan semua jenis harus distabilkan agar peternak telur bisa ambil untung.
“Selisihnya itu di pengepul, ini siapa yang mengambil keuntungan banyak saya tidak tahu. Tapi kenapa setiap harga telur naik, harga di peternak tetap. Saya harap pemerintah bisa mendengar keluhan-keluhan peternak petelur ayam yang skala kecil ini biar tetap terus usaha,” pungkasnya.