Berita Tulungagung Hari Ini

Aturannya Cuma 2 Liter, Namun Ada Aksi Borong Penjualan Minyak Goreng Subsidi di DKP Tulungagung

Masyarakat menyerbu sediaan minyak goreng di Gelar Pangan Murah Berkualitas di halaman Dinas Ketahanan Pangan Tulungagung

Penulis: David Yohanes | Editor: isy
david yohanes/suryamalang.com
Pembelian minyak goreng dalam kemasan kardus dengan alasan pembelian kolektif di Tulungagung. 

Berita Tulungagung Hari Ini

SURYAMALANG.COM | TULUNGAGUNG - Masyarakat menyerbu sediaan minyak goreng di Gelar Pangan Murah Berkualitas di halaman Dinas Ketahanan Pangan Tulungagung, Kamis (10/3/2022).

Namun, ada pembatasan yang membuat masyarakat kesulitan mendapat minyak goreng Rp 14.000 per liter.

Pembelian wajib membawa kupon yang sebelumnya dibagikan dan foto kopi KTP.

Mereka yang tidak membawa dua syarat itu diminta membeli ke tenda Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur lain dan harus berdesak-desakan.

Namun ternyata, tenda untuk pembawa kupon ini terjadi aksi borong.

Mayoritas yang membeli di tenda ini justru pegawai pemerintahan.

Bahkan ada aksi borong, karena ada satu orang yang membawa enam kupon.

Meski hanya membawa satu foto kopi KTP, pembelian tetap dilayani.

Satu kupon dibatasi untuk 2 liter minyak goreng.

Ada pula yang membeli berulang kali dengan membawa kupon, namun juga tetap dilayani.

Banyak warga yang akhirnya kecewa, karena harus susah payah untuk membeli minyak goreng bersubsidi ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tulungagung, Usmalik beralasan tidak ada pemisahan warga yang punya kupon dan tidak.

Sebab kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.

"Supaya memudahkan administrasi, jadi dipisahkan antara yang dari provinsi dan yang dari kami," terang Usmalik.

Lanjutnya, satu orang memang diperkenankan membawa enam kupon.

Alasannya, satu orang ini bisa mewakili lima orang lainnya.

Dengan demikian satu orang bisa membawa 12 kantong minyak goreng, untuk enam orang.

"Jadi 12 kantong itu kan satu karton. Jadi memudahkan cara membawanya," sambung Usmalik.

Terkait banyaknya kupon yang dipegang pegawai pemerintahan, Usmalik mengaku tidak tahu pasti.

Sebab menurutnya, pihaknya menggandeng PKK untuk ikut membagikan kupon.

Namun ia menegaskan, penjualan minyak goreng subsidi ini bebas untuk masyarakat luas.

Setelah diprotes warga, akhirnya Usmalik mengubah kebijakan.

Semua orang bisa membeli asal membawa foto kopi KTP, untuk membatasi pembelian.

"Asal bawa foto kopi KTP, silakan. Semua bisa dilayani," ucapnya.

Minyak goreng menjadi komoditi yang paling dicari warga karena kelangkaan stoknya.

Jika pun ada, para pedagang sembako masih menjualnya dengan harga di atas Rp 14.000 per liter.

Tak heran setiap kali ada operasi pasar minyak bersubsidi selalu diserbu warga.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved