Berita Malang Hari Ini
Wabup Didik Gatot Subroto Dorong Koperasi di Kabupaten Malang Tingkatkan Inovasi
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, mendorong agar koperasi di Kabupaten Malang bisa meningkatkan inovasi
Penulis: Benni Indo | Editor: isy
Berita Malang Hari Ini
SURYAMALANG.COM | MALANG – Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, mendorong agar koperasi di Kabupaten Malang bisa meningkatkan inovasi, terutama bagi koperasi yang baru saja beroperasi.
Menurut Didik, inovasi sangat penting untuk bertahan di tengah kondisi yang banyak permintaan serba instan seperti saat ini, terlebih pandemi Covid-19 belum usai sejak 2020.
Hal itu disampaikan Didik saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi SAE Pujon, Kamis (10/3/2022).
Menurut Didik, Koperasi SAE Pujon bisa bertahan dalam kondisi seperti saat ini karena inovasi yang dilakukan pengurusnya, diantaranya adalah banyaknya unit-unit yang dikelola.
“Koperasi pada prinsip dasarnya tergantung unit usahanya. Sepanjang unit usahanya seperti Koperasi SAE Pujon, saya yakin survive,” ujar Didik.
Di Kabupaten Malang, koperasi banyak bergerak di bidang ekonomi menengah.
Mereka memenuhi kebutuhan pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan.
Oleh sebab itu, Didik menyebut bahwa keberadaan koperasi bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah pandemi.
“Maka dari itu perlu inovasi. Kalau hanya mengandalkan unit simpan pinjam saja, sudah banyak kompetitornya. Di Koperasi SAE Pujon, edukasi keanggotaannya juga bagus, Mereka kompak kemudian mewujudkan kerjasama. Dampaknya, produktivitas penghasilannya jelas. Ini yang menjadi pembeda,” tegas Didik.
Mantan Ketua Koperasi SAE Pujon, Abdi Swasono menerangkan, ada empat unit usaha inti yang dikelola oleh Koperasi SAE Pujon.
Keempat unit usaha inti itu terdiri atas unit persusuan, peternakan, pakan ternak dan transportasi ternak.
Sedangkan unit usaha lainnya ada sembilan seperti unit Waserda, unit tempat pembesaran anak sapi perah dan saat ini tengah berproses pembukaan unit pasar.
“Kami juga punya unit balai pengobatan, termasuk unit simpan pinjam,” ujar Abdi.
Unit-unit tersebut saling melengkapi satu sama lain.
Semua unit dikelola oleh koperasi dengan mempekerjakan ratusan orang di dalamnya.
Selama 24 tahun menjadi ketua, Didik menegaskan bahwa empat unit inti tadi merupakan pondasi yang kokoh Koperasi SAE Pujon.
“Koperasi SAE Pujon akan berusia 60 tahun pada 30 Oktober mendatang. Selepas saya tidak menjadi ketua lagi, saya berpesan agar pengurus yang baru bisa kompak dan melanjutkan program-program yang belum tuntas,” ujarnya.
Tahun lalu, Koperasi SAE Pujon mendapatkan kredit lunas dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM senilai Rp 12 miliar.
Abdi mengkonfirmasi telah mengembalikan Rp 3 miliar sehingga total pinjaman menjadi Rp 9 miliar.
Pengembalian dana kredit itu karena unit usaha yang diusulkan batal dieksekusi.
Saat ini, sisa angsuran yang harus dibayar oleh Koperasi SAE Pujon masih di kisaran angka Rp 7 miliar.