Berita Malang Hari Ini
Belum Final, Dikbud Kota Malang Akan Bahas PPDB 2022 dengan Walikota dan DPRD
Kadis Dikbud Kota Malang, Suwarjana mengatakan saat ini PPDM masih dibahas di timnya
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM-MALANG-Regulasi tentang PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) untuk masuk SDN dan SMPN di Kota Malang masih belum final.
Kadis Dikbud Kota Malang, Suwarjana mengatakan saat ini PPDM masih dibahas di timnya
."Kami belum membahas di pimpinan kami, Walikota Malang dan Komisi D. Kami tidak mau bicara sendiri," jelas Suwarjana pada suryamalang.com, Jumat (25/3/2022).
Ia berharap pada awal bulan depan, April 2022 sudah bisa disosialisasikan.
Untuk jalur-jalur di PPDB disebutnya akan sama dengan PPDB tahun lalu.
Seperti jalur prestasi nilai rapor dan lomba, zonasi, afirmasi serta mutasi. Namun tahun ini ada pembenahan.
Misalkan jalur prestasi nilai rapor ada perubahan.
"Tahun lalu kan memakai tambahan indeks sekolah. Tahun ini akan memakai hasil ujian anak-anak sendiri," katanya.
Sebab saat ini siswa kelas 9 sudah bisa melaksanakan ujian sekolah secara luring. Sedang untuk pelaksanaan PPDB tetap memakai sistem online.
Dari pengalaman PPDB tahun lalu, biasanya dimulai dengan seleksi jalur prestasi lomba untuk masuk SMPN.
Biasanya, Dikbud akan memberikan data-data SMPN yang cabang olahraga dan seni yang dibinanya. Sedang jalur afirmasi diberikan pada siswa dari keluarga prasejahtera.
Sedang jalur mutasi adalah proses seleksi bagi siswa yang orangtuanya dimutasi ke Kota Malang. Dalam regulasi tahun lalu hanya untuk pegawai pemerintah.
Jadi tidak semuanya bisa ikut jalur ini. Sedang jalur zonasi biasanya ditempatkan di akhir tahapan PPDB.
Namun belum diketahui berapa persen besaran zonasi.
Untuk jenjang SMP, di Kota Malang sudah berdiri 30 SMPN.
Sementara sekolah-sekolah swasta sudah membuka PPDB lebih awal. Bahkan ada yang sejak tahun lalu sudah membuka.
Meski jumlah siswa masuk SMPN terbatas, namun dari pengalaman PPDB tahun lalu, banyak sekolah swasta kurang maksimal mendapatkan siswa baru. Sylvianita Widyawati