HUT ke 108 Kota Malang

Problematika Lansia di Kota Malang: Ingin Vaksin Tak Ada yang Antar

Dinkes Kota Malang bersama Polresta Malang Kota terus bersinergi menggencarkan vaksinasi Covid-19

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: isy
sylvianita widyawati/suryamalang.com
Darmatasiah (78) belum pernah vaksin karena memiliki penyakit jantung dan pengeroposan tulang. Ia disarankan dokternya untuk rutin berjemur dan makan menu sehat. 

"Saya ditanya dokter apa sering ke luar kota? Saya jawab gak," kata Nenek, panggilan akrabnya pada Surya, Selasa (29/3/2022).

Ia hanya disarankan berjemur dan makan makanan yang sehat dan menikmati hidupnya.

Wajah Nenek juga terlihat segar.

Di satu sisi, lanjutnya, untuk datang sendiri ke lokasi vaksinasi juga tidak ada teman.

Ia tinggal seorang diri, terpisah dari anaknya yang telah mandiri.

"Khawatir kalau ikut vaksinasi ada efeknya. Sedang saya tinggal sendirian di rumah," kata dia.

Dari penjelasan dokter, memang efek samping vaksinasi pada tiap orang berbeda.

Ada yang demam dll.

Selain itu, ia memiliki pengeroposan tulang. Sehingga untuk bepergian jauh juga berat baginya.

Misalkan jika ikut mengantri untuk vaksinasinya.

Bu Wahyu, 77, juga belum pernah vaksin sama sekali.

Sebenarnya ia ingin ikut, tapi tidak ada yang mengantarkan dirinya ke lokasi vaksinasi.

Apalagi di awal-awal ada vaksinasi lansia, yang disarankan adalah lansia mandiri.

"Sebenarnya ingin ikut vaksin," kata dia.

Namun ia tidak mandiri karena berjalan perlu alat batu tongkat.

Sedang jika minta diantar anak, jadwal vaksinasi tidak sesuai jadwal libur kerja.

Untuk itu, upaya jemput bola ke rumah lansia oleh tenaga Kesehatan (nakes) harus lebih intensif.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved