HUT ke 108 Kota Malang
Problematika Lansia di Kota Malang: Ingin Vaksin Tak Ada yang Antar
Dinkes Kota Malang bersama Polresta Malang Kota terus bersinergi menggencarkan vaksinasi Covid-19
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: isy
"Saya ditanya dokter apa sering ke luar kota? Saya jawab gak," kata Nenek, panggilan akrabnya pada Surya, Selasa (29/3/2022).
Ia hanya disarankan berjemur dan makan makanan yang sehat dan menikmati hidupnya.
Wajah Nenek juga terlihat segar.
Di satu sisi, lanjutnya, untuk datang sendiri ke lokasi vaksinasi juga tidak ada teman.
Ia tinggal seorang diri, terpisah dari anaknya yang telah mandiri.
"Khawatir kalau ikut vaksinasi ada efeknya. Sedang saya tinggal sendirian di rumah," kata dia.
Dari penjelasan dokter, memang efek samping vaksinasi pada tiap orang berbeda.
Ada yang demam dll.
Selain itu, ia memiliki pengeroposan tulang. Sehingga untuk bepergian jauh juga berat baginya.
Misalkan jika ikut mengantri untuk vaksinasinya.
Bu Wahyu, 77, juga belum pernah vaksin sama sekali.
Sebenarnya ia ingin ikut, tapi tidak ada yang mengantarkan dirinya ke lokasi vaksinasi.
Apalagi di awal-awal ada vaksinasi lansia, yang disarankan adalah lansia mandiri.
"Sebenarnya ingin ikut vaksin," kata dia.
Namun ia tidak mandiri karena berjalan perlu alat batu tongkat.
Sedang jika minta diantar anak, jadwal vaksinasi tidak sesuai jadwal libur kerja.
Untuk itu, upaya jemput bola ke rumah lansia oleh tenaga Kesehatan (nakes) harus lebih intensif.