Berita Malang Hari Ini
Wakil Dekan III FK Universitas Brawijaya Berharap Kasus Kematian Mahasiswanya Terungkap
Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran UB memberikan keterangan pers terkait kematian mahasiswanya yang ditemukan sudah meninggal di Pasuruan
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG- Wakil Dekan II Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) dr Eriko Prawestiningtyas Sp F memberikan keterangan pers, Rabu (13/4/2022) terkait kematian mahasiswanya yang ditemukan sudah meninggal di kawasan Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Sebagaimana diberitakan, almarhum Bagus Prasetyo Lazuadi ditemukan dalam kondisi sudah membusuk.
Orangtua korban sudah melaporkan anaknya sebagai orang hilang di Polres Tulungagung sejak tujuh hari lalu.
"Jika melihat update di pemberitaan, maka semua memahami ini bukan hal wajar," kata Eriko pada wartawan, Rabu (13/4/2022).
Tapi kampus tidak berkapasitas menjelaskan detil tentang ketidakwajaran itu.
"Apapun hasilnya dari sejawat penyidik bisa membuat kasus ini terang," kata Eriko.
Dikatakan, jika hasilnya terang, maka bisa menjadi support system yang baik andai terbukti.
Misalkan apa keamanannya yang perlu ditingkatkan.
Dikatakan, almarhum adalah mahasiswa PPD (Program Pendidikan Dokter).
"Jadi koas di RSSA. Tinggal menjalani ujian kompetensi untuk jadi dokter," jelasnya. Sedang soal pacar almarhum, ia menyatakan belum tahu. Informasi di media disebut TS.
Pihak UB juga masih menggali informasinya apa juga mahasiswa UB. "Jika juga mahasiswa UB, maka akan kita support psikologianya," katanya. Almarhum masuk profesi dokter 2019.
Menurut Eriko, kampus baru mengetahui kasusnya pada kemarin siang dari medsos.
Dikatakan, tidak ada laporan resmi keluarga pada kampus dan penyidik. Kampus awalnya hanya soal orang hilang lewat poster.
Dari informasi rekan almarhum ternyata benar bahwa yang ditemukan adalah Bagus.
Perwakilan kampus UB juga sudah menghadiri takziah dan pemakaman di Blitar. Yang datang tiga orang termasuk dirinya.
"Tapi dalam kondisi takziah di Blitar, kami memang ketemu orangtua dan saudaranya. Tapi tidak bisa menggali detil," jelasnya.