Gema Ramadhan
Targetkan Pasar Dunia, Indonesia Menuju Kiblat Mode Muslim Dunia Tahun 2025
Dibya Hody, Designer Indonesia Fashion Chamber mengatakan para designer di Indonesia mendorong busana muslim sebagai identitas Fashion Week Indonesia
Penulis: sulvi sofiana | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|SURABAYA - Pengembangan industri halal di berbagai sektor mutlak diperlukan, tak terkecuali sektor fashion muslim yang menunjukkan peluang semakin besar di pasar global maupun domestik.
Untuk itu, pemerintah mendorong industri fashion muslim Tanah Air menjadi yang terdepan.
Dibya Hody, Designer Indonesia Fashion Chamber mengungkapkan para designer di Indonesia ingin mendorong busana muslim sebagai identitas Fashion Week Indonesia.
"Kami ingin pusat mode busana muslim dunia ya di Indonesia, jadi buyer dunia kalau mau cari busana muslim ke Indonesia,"ujarnya dalam workshop Fashion Tren dalam rangkaian acara Gema Ramadhan, Rabu (27/4/2022).
Pasalnya saat ini, kiblat fashion dunia melalui acara Fashion Week hanya ada di lima kota, yaitu New York, London, Paris, Milan dan Tokyo.
"Sehingga Indonesia bisa menjadi destinasi baru dunia jika ingin menjadi busana muslim ya Indonesia,"ujarnya.
Untuk mendukung terwujudnya hal ini, para designer telah membuat Jakarta Muslim Fashion Week dan Muffest yang sudah diadakan di tahun ketujuh.
"Kalau Muffest selama ini pasarnya baru lokal. Dan rencananya Jakarta Fashion Week bisa menjadi pasar internasional nantinya,"urainya.
Saat ini para designer bersama dengan lima kementrian telah melaunching Indonesia pusat mode dunia di 2024.
Karena tahun 2025 dan seterusnya harapannya Indonesia sudah jadi kiblat busana muslim dunia.
" Makanya banyak event fashion muslim di dukung pemerintah juga. Harapannya tahun mendatang bisa mengundang designer luar negeri juga,"pungkasnya.