Berita Pasuruan Hari Ini

Kronologi Pembunuhan Driver Taksi Online Warga Sidoarjo di Jalan Bhakti Alam Pasuruan, PDOI Bersikap

Korban driver taksi online ditemukan bersimbah darah di dalam mobilnya, Daihatsu Xenia di kawasan Jalan Bhakti Alam, Pasuruan,Jumat (29/4/2022) malam.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Istimewa
Tangkapan layar dari video yang beredar saat korban S, driver taksi online warga Sidoarjo, yang ditemukan bersimbah darah di dalam mobilnya di kawasan Jalan Bhakti Alam, Pasuruan, Jumat (29/4/2022) 

SURYAMALANG.COM , SURABAYA  - Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur mengapresiasi kinerja pihak kepolisian yang sudah berhasil menangkap pelaku pembunuhan dalam pembegalan driver taksi online di Pasuruan.

Diketahui driver taksi online yang jadi korban ialah S (54 tahun) warga Krembung, Sidoarjo.

Korban ditemukan bersimbah darah di dalam mobilnya, Daihatsu Xenia di kawasan Jalan Bhakti Alam, Pasuruan,pada Jumat (29/4/2022) malam.

Tidak sampai 1x24 jam, Polres Pasuruan berhasil mengamankan pelaku pembunuhan.

Video saat penemuan korban pria yang ditemukan tidak bernyawa di dalam mobil Xenia videonya sempat viral.

Daniel Lukas Rorong, Humas PDOI Jawa Timur mengungkap kronologi kejahatan pembunuhan seorang driver taksi online warga Sidoarjo itu.

Info yang didapatkan Daniel, berawal dari S yang mendapat orderan offline dari pelaku berinisial T (23 tahun), warga Sidoarjo.

Titik penjemputan berada di wilayah Sidoarjo dengan tujuan ke Pasuruan.

Sesampainya di kawasan Jalan Bhakti Alam, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, pelaku menjalankan aksinya dengan cara menodongkan senjata tajam yang sudah dipersiapkan dan berusaha membegal korban untuk menguasai mobilnya. 

"Namun korban berusaha merebut senjata tajam yang ditodongkan oleh pelaku serta melakukan perlawanan hingga akhirnya meninggal dunia akibat luka tusuk," kata Daniel.

"Setelah mengetahui korban tidak bernyawa dan bersimbah darah, pelaku kemudian menghubungi temannya yang berperan sebagai perantara pegadaian mobil, dan mengaku telah menjadi korban begal," lanjutnya.

Dikatakan Daniel, temannya yang tidak mengetahui kebohongan pelaku kemudian bersama warga membawanya ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Karena pelaku juga mengalami luka goresan saat berebut senjata tajam dengan korban.

Setelah diidentifikasi petugas didapatlah keterangan kepastian siapa  pelaku pembunuhan yang sebenarnya.

"Pelaku sempat cerita ke warga kalau dia dan S yang meninggal di dalam mobil adalah korban begal. Untuk mengelabui, dia mengaku adalah korban begal yang membela diri," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved