Berita Batu Hari Ini

Balai Besar Veteriner Wates Teliti Sampel Sapi dari Kota Batu yang Suspek PMK

33 ekor sapi di Kota Batu dilaporkan suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Sapi potong di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Batu. 

SURYAMALANG.COM, BATU - 33 ekor sapi di Kota Batu dilaporkan suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, Sugeng Pramono mengatakan, sejumlah sampel dari 33 ekor sapi itu tengah diteliti di Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta.

"Kamis besok hasilnya keluar. Kami belum bisa mengatakan apakah positif atau tidak," kata Sugeng, Rabu (11/5/2022).

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu menerima laporan dari peternak pada 6 Mei 2022.

Sehari setelahnya, 7 Mei 2022, petugas turun ke lokasi yang berada di Desa Sumbergondo. Pada tanggal 9 Mei 2022, sampel dibawa ke Balai Besar Veteriner Wates di Yogyakarta.

"22 ekor sapi yang terkena awalnya. Dengan berjalannya waktu itu, ada tambahan menjadi 25 ekor, kini menjadi 33 ekor sapi yang diduga suspek PMK," terang Sugeng.

Kasus PMK di Indonesia telah dinyatakan hilang pada 1990 oleh WHO. Setelah 30 tahun berlalu, kasus ini muncul lagi di Indonesia.

Di Jawa Timur, beberapa daerah juga telah melaporkan temuan kasus PMK, di antaranya Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Sidoarjo.

Laporan yang muncul di Kota Batu ditanggapi serius oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan. Mereka langsung melakukan penyemprotan di kandang-kandang yang sapinya suspek PMK. Pemberian vitamin dan antibiotik kepada sapi juga dilakukan.

Temuan di Kota Batu ini juga telah dilaporkan ke gubernur dan Kementerian Pertanian RI.

Kata Sugeng, ada arahan dari Kementerian Pertanian RI dan Pemprov Jatim untuk dibentuk gugus tugas mulai pusat sampai daerah.

"Sambil menunggu petunjuk teknisnya, kami bergerak di lapangan. Gunanya menyusun langkah mitigasi atas kejadian di Kota Batu. Tracing yang kami lakukan, baru wilayah Sumbergondo. Sekarang sudah 33 ekor sapi yang diduga suspek PMK," tegas Sugeng.

Pemkot Batu juga mendirikan posko di Desa Sumbergondo. Peternak yang mendapati ternaknya mengalami gejala PMK seperti kurang nafsu makan, kuku kaki sakit, mulut berliur, dapat melaporkan langsung ke dinas atau posko.

"Masyarakat tidak perlu panik. Penyakit ini tidak menular ke manusia. Daging dan susunya juga bisa dikonsumsi asal diolah terlebih dahulu," paparnya.

Saat ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sudah mengimbau peternak di Kota Batu tidak menerima atau mengirim hewan ternak dari luar kota. Hal itu untuk meminimalisir potensi penyebara.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved