Kisah Inspiratif, Rajin Tahajud Sejak SD, Anak Kuli Bangunan Jadi Rebutan Kampus Luar Negeri

Kisah Ardian Hafidz Annafi, siswa SMA Pradita Dirgantara Boyolali, yang jadi rebutan sejumlah kampus top di luar negeri, membuat kagum banyak orang.

Editor: rahadian bagus priambodo
Mardiyono, warga Nepen, Boyolali, ayah dari Ardian Hafidz, siswa SMA Pradita Dirgantara Boyolali yang jadi rebutan sejumlah universitas dari Kanada, Australia dan Selandia Baru. 

SURYAMALANG.COM|BOYOLALI - Kisah Ardian Hafidz Annafi, siswa SMA Pradita Dirgantara Boyolali, yang jadi rebutan sejumlah kampus top di luar negeri, membuat kagum banyak orang.

Lalu, bagaimana orangtua Ardian membesarkan anaknya itu?

Ayah dan ibu Ardian, Mardiyono dan Yuni Puji Astuti, hanya orang biasa.

Ayahnya bekerja sebagai buruh bangunan, sementara ibunya, membuka jasa laundry di rumah.

Tapi, meski tak bisa mengajari anaknya dengan ilmu cerdik pandai, Warga Dukuh/Desa Nepen, Kecamatan Teras, Boyolali itu tak pernah putus mendoakan anaknya.

Yuni mengaku sejak dulu tak pernah memaksa anaknya, Ardian untuk belajar.

Sebab, anaknya memang lebih suka baca buku ketimbang bermain.

Meski berpenghasilan pas-pasan, Yuni mengaku bisa menyisihkan keuangan untuk memanggil guru privat di rumah.

"Karena dia suka belajar. Saat SD kemudian saya panggilkkan les privat matematika dan bahasa Inggris," jelasnya, Minggu (15/5/2022).

Selain itu usaha lahiriah itu, usaha batin tak pernah dia tinggalkan.

Selain selalu mendoakan anaknya setelah sholat lima waktu, dia juga hampir tak pernah meninggalkan sholat malam.

"Setelah sholat tahajud. Saya doakan kedua anak saya supaya menjadi anak Sholeh dan Sholihah," ucapnya.

Hal itupun juga dilakukan Ardian.

Selama SMP, Ardian selalu bangun sebelum Subuh.

Setelah salat tahajud, ia membaca-baca buku.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved