Daftar 3 Amalan Bulan Syawal Selain Puasa Sunnah Syawal 6 Hari, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Inilah daftar tiga amalan bulan Syawal selain puasa Syawal yang bisa dikerjakan umat muslim.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
Canva.com
Ilustrasi wanita muslim berdoa: amalan bulan Syawal 

Ia megimbau agar dapat melaksanakan shalat lebih baik setelah ramadhan. Sebab selama satu bulan berlatih mengerjakan shalat wajib tepat waktu dan berjamaah, serta menunaikan shalat sunnah.

Ustadz Adi Hidayat begitu menyayangkan masih banyak yang belum paham akan bacaan yang dibaca ketika shalat.

Hal tersebut adalah yang membuat shalat bisa jadi tidak khusyu'.

"Mulai sekarang belajar shalat dimulai Takbiratul Ihram, pahami bacaannya, pikiran menerjemahkan, hati meresapi," tukasnya.

Ia juga menjelaskan daftar amalan pascaramadhan merupakan esensi yang harus tetap dikerjakan umat Islam meski sudah tak di bulan Ramadhan lagi.

Ia menjelaskan ibadah siyam Ramadhan esensinya tidak berhenti saat tuntas dikerjakan siyamnya, namun mengalami keberlangsungan pascaramadhan yang ditunjukkan langsung isyaratnya oleh Allah SWT.

"Dan diperjelas oleh Nabi Muhammad SAW dengan amalan-amalan tertentu yang menunjukkan suksesnya ibadah puasa kita, bukti penerimaan ibadah kita di hadapan Allah SWT, tanda syukur kita dihadapan Allah SWT, bekal terbaik menjelang kematian, dan kebahagiaan saat menghadap Allah SWT," terang Ustadz Adi Hidayat dikutip dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Daftar amalan pascaramadhan berdasarkan ayat Alquran Surah Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Syahru ramaḍānallażī unzila fīhil-qur`ānu hudal lin-nāsi wa bayyinātim minal-hudā wal-furqān, fa man syahida mingkumusy-syahra falyaṣum-h, wa mang kāna marīḍan au 'alā safarin fa 'iddatum min ayyāmin ukhar, yurīdullāhu bikumul-yusra wa lā yurīdu bikumul-'usra wa litukmilul-'iddata wa litukabbirullāha 'alā mā hadākum wa la'allakum tasykurụn

Artinya: Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

Ketika Allah memberikan nikmat pada Nabi Muhammad SAW maka Allah meminta rasul untuk bersyukur telah diberi anugerah terbaiknya.

Sesuai QS Al-Kautsar ayat 1-2, yaitu:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ

innā a'ṭainākal-kauṡar

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved