Berita Batu Hari Ini
Kades Junrejo Temui Kepala Dinas LH Batu Terkait Pembatasan Kiriman Sampah
Kepala Desa Junrejo, Andi Faizal Hasan menemui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Aries Setiawan di TPA Tlekung
Penulis: Benni Indo | Editor: Rahadian Bagus
SURYAMALANG.COM|BATU - Kepala Desa Junrejo, Andi Faizal Hasan menemui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu, Aries Setiawan di TPA Tlekung, Rabu (18/5/2022). Pertemuan tersebut membahas persoalan sampah yang baru-baru ini menjadi perhatian serius Pemdes Junrejo.
Kendaraan pengangkut sampah dari Desa Junrejo banyak dihentikan oleh warga Desa Tlekung. Padahal, sampah-sampah tersebut harus diantar ke TPA Tlekung untuk diolah.
Andi mengatakan, peristiwa tersebut sudah terjadi sekitar seminggu belakangan ini. Akibat persitwa tersebut, proses pengangkutan sampah dari Desa Junrejo ke TPA Tlekung mengalami gangguan.
"Contoh di salah satu RW di Desa Junrejo. Dalam sepekan mengirim enam pikap, sehingga sehari sekali. Namun kemudian kami diberi waktu dua hari sehingga dalam sehari ada tiga pikap yang masuk tapi oleh warga Tlekung ditahan," kata Faizal.
Faizal telah menghubungi Kepala Desa Tlekung, Mardi agar ada pertemuan antar warga membahas persoalan sampah ini. Selain membahas persoalan sampah dengan warga Desa Tlekung, menurut Faizal, Dinas LH juga memiliki peran penting terkait pengelolaan sampah.
Banyak kebijakan dari Dinas LH yang dimaknai berbeda oleh lapisan masyarakat. Faizal meyakini, kebijakan tersebut bertujuan baik kepada masyarakat, namun perlu adanya sosialisasi agar ada satu pemamahan yang dimengerti bersama.
"Surat yang kami tunjukan saat mengantar sampah sebenarnya jelas tapi multitafsir. Di surat itu sudah dijelaskan, volume sampah satu hari satu pikap yang harus jalan ke TPA Tlekung. Tapi juga ada kebijakan, lainnya yang mengakibatkan banyak pemknaan berbeda," terang Faizal.
Ia menginginkan Dinas LH merespon baik kondisi di masyarakat saat ini. Menurut Faizal, sampah adalah persoalan serius.
"Kami mengingatkan Dinas LH bahwa persoalan sampah adalah serius. Memang ada langkah yang dilakukan, tapi kami ingatkan. Solusi yang kami tawarkan ke LH adalah dari bawah," terang Faizal.
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan Dinas LH ke desa agar tidak menjadi penyumbang sampah di TPA Tlekung, yakni membangun TPS3R salah satunya. Hanya saja, Faizal menyayangkan program itu tidak berjalan maksimal.
"Pada praktiknya, ada ketidakseriusan untuk mewujudkan TPS3R yang membutuhkan anggaran hingga 700 juta, namun hanya turun Rp 200 juta. Kalau ditunggu, maka butuh waktu empat tahun. Menunggu sampah selama itu berarti kurang serius," tegasnya.
Faizal berharap Dinas LH dan DPRD Batu serius merespon persoalan sampah ini. Faizal tidak ingin program-program tersebut hanya enak dibicarakan di forum, tapi tidak direalisasikan.
"Harus ada langkah-langkah nyata menjawab persoalan itu," paparnya.
Aries menerangkan, sampah yang diangkut dari desa menggunakan pikap dengan warna plat nomor hitam. Dalam sehari, sampah yang dikirim ke TPA Tlekung dari masing-masing desa sekitar 1 ton hingga 2 ton.
"Jika diantar menggunakan truk, maka hanya perlu sekali jalan saja. Karena ini diantar dengan pikap, jadi harus bolak-balik kendaraannya. Ini yang dicurigai warga," terang Aries.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/Kepala-Dinas-Junrejo-Andi-Faizal-Hasan.jpg)