Berita Malang Hari Ini

151 Sapi di Kota Malang Suspek PMK, Peternak Sapi Merugi

Sebanyak 151 sapi ternak milik warga yang ada di Kota Malang suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Rabu (25/5/2022).

Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: rahadian bagus priambodo
sapi milik warga yang berada di Sanan, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang. 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Sebanyak 151 sapi ternak milik warga yang ada di Kota Malang suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Rabu (25/5/2022).


Sapi-sapi ini tersebar di empat kelurahan di Kota Malang, yakni di kelurahan Purwantoro, Ciptomulyo, Madyopuro dan Cemorokandang.


Hal ini pun membuat peternak sapi di Kota Malang khawatir, akan penyebaran PMK ini.


Bahkan, beberapa peternak sapi merugi, lantaran sapi yang suspek PMK lebih cepat laku, ketimbang sapi yang kondisinya sehat.


"Saya terpaksa menjual rugi sapi PMK ini. Contohnya katakanlah Rp 25 juta saya jual 17,5 juta. Pembeli itu akhirnya gak mau yang sehat-sehat ini," ucap Mulyono peternak sapi yang tinggal di Sanan, Kelurahan Purwantoro.


Dari data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Malang (Dispangtan), dari 151 sapi yang suspek PMK tersebut, 124 sapi berada di kelurahan Purwantoro.


Sapi tersebut, kini sudah ada yang meninggal dunia, ada yang sembuh, dan ada yang sudah disembelih.


Merebaknya PMK ini, membuat peternak sapi di Kota Malang ini waspada.


Bahkan, Mulyono sapi membuat tiga kandang sapi untuk memisahkan sapi-sapi agar tidak terserang PMK.


Kandang pertama, tidak diberi sekat, kandang kedua diberi sekat antar sapi dan kandang ketiga hanya diisi tidak ada sapi.


Pemisan kandang-kandang itu untuk menunjukan bahwa sapi mana yang sehat dan suspek PMK.


"Di kandang pertama itu yang banyak kebanyakan sehat-sehat semua. Terus yang di sini (kedua) itu yang suspek PMK awal kayak berliur begitu. Dan ketiga udah parah," terangnya.


Sementara itu, Kabid Peternakan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono tidak mengetahui pasti, dari mana penyebab merebaknya PMK di Kota Malang.


Pihaknya hanya melakukan antisipasi dengan cara menyemprotkan disinfektan dan melakukan pengobatan kepada sapi yang sakit.


Pengobatan ini dilakukan dengan cara melakukan penyuntikan kepada sapi yang sakit maupun yang suspek PMK.


"Termasuk sosialisasi dengan peternak sudah kami lakukan, dengan kerjasama dari Babinsa Babinkamtibmas dan Kelurahan,"


"Pemberian obat-obatan ini juga mempercepat kesembuhan sapi. Karena banyak juga sapi yang sembuh dari PMK ini," tandasnya

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved