Berita Malang Hari Ini
Ketua DPRD Kota Malang Restui Pemkot Siapkan Anggaran BTT untuk Penanganan PMK
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika menyetujui langkah Pemerintah Kota Malang yang akan menyiapkan anggaran BTT untuk penanganan PMK
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM | MALANG - Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika menyetujui langkah Pemerintah Kota Malang yang akan menyiapkan anggaran BTT untuk penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang meminta kepada setiap daerah untuk menyiapkan anggaran BTT untuk penanganan PMK.
Khofifah juga meminta setiap kepala daerah untuk melakukan konsultasi dengan kejaksaan negeri (kejari) setempat terkait penganggaran BTT untuk penanganan PMK.
"Saya setuju Pemkot menyiapkan BTT. Karena BTT kita kan masih sisa banyak. Kemarin hanya terserap sekitar Rp 16,5 Miliar," ucap Made kepada Surya, Senin (30/5/2022).
Made menyampaikan, bahwa penanggulangan PMK ini harus diseriusi oleh Pemkot Malang agar tertangani dengan cepat.
Apalagi jelang menghadapi Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 9 Juli 2022 nanti.
"Kapolres sudah minta usulan agar sapi yang mau datang ke Kota Malang bisa dinetralisir lebih dulu. Yang jadi penanggungjawab adalah RPH. Itu upaya untuk menekan penyebaran," terang.
Sementara itu, Pemkot Malang juga akan menyiapkan anggaran BTT untuk penanggulangan PMK.
Hal ini dijelaskan oleh Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, usai menghadiri rapat koordinasi percepatan penanggulangan PMK bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Saat ini sedang kami susun. Setelah ini secepatnya kami akan segera melakukan koordinasi," terangnya.
Berapa nilai anggaran BTT tersebut, kata Bung Edi nanti akan disusun sembari melihat biaya operasional dari proses penanganan PMK ini.
Dilihat dari nilai anggaran BTT Kota Malang pada 2022 ini ialah sekitar Rp 85 Miliar dan sudah terpakai sekitar Rp 16,5 Miliar.
"Untuk penanganan PMK, mulai dari pemberian antibiotik, vitamin, hingga sapi-sapi yang positif PMK dan ribuan sapi lainnya, itu butuh biaya operasional. Nah, itu nanti akan dihitung," tandasnya.