FAKTA Jasad Wanita Tanpa Busana di Bak Mandi Kamar Hotel Surabaya, Check In dengan Sosok Teman Pria

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Fakta baru terkait temuan jasad seorang wanita yang ditemukan di bak mandi kamar hotel di Surabaya, Rabu (1/6/2022) terungkap.

Salah satu karyawan hotel mengatakan ada rekaman CCTV yang menunjukkan korban saat check in bersama sosok seorang pria.

Untuk diketahui jasad wanita ditemukan di kamar no 42 sebuah hotel di Jalan Pasar Kembang, Kupang Krajan, Sawahan, Surabaya, Rabu siang.

Korban telah diketahui identitasnya sebagai S (54),yang tercatat berdomisili di Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Kenjeran, Kota Surabaya.

Saat ditemukan jasad wanita itu, S, dalam kondisi tanpa busana, dengan kepala terbenam di bak mandi, toilet kamar.

Seorang karyawan hotel bagian housekeeping, bernama Angga Albel Budi Prastama (23) warga Bojonegoro menyampaikan , berdasarkan rekaman CCTV pengawas di area dalam hotel tempatnya bekerja dapat diketahui saat korban masuk hotel. 

Angga merupakan saksi mata pertama yang mendapati korban ditemukan dalam keadaan tewas. 

Menurutnya, korban diketahui datang untuk menginap pertama kali, sekitar pukul 01.00 WIB, Senin (30/5/2022) kemarin. 

Tak sendirian, terpantau dari CCTV, korban tampan berjalan masuk bersama dengan seorang teman, yang diduga kuat berjenis kelamin laki-laki. 

"Hari senin jam 1 dini hari. Kalau dilihat dari CCTV, berdua sama pasangannya, cowok. Kurang tahu saya. Hanya CCTV aja. Jam 1 dini hari, hari senin," ujarnya saat ditemui di lokasi, Rabu (1/6/2022). 

Namun, Angga mengaku, pihaknya tidak mengetahui kapan si teman pria korban itu, keluar dari hotel . 

Karena, pada saat korban diketahui menginap untuk pertama kali di hotel, dua hari lalu, dirinya sedang mendapat giliran shift bekerja pada pagi hari. 

"(Laki-laki keluar hari apa) Saya kurang tahu. Karena saya masuk shift pagi," jelasnya. 

Di singgung mengenai identitas si pria teman dari korban. Angga tidak mengetahuinya secara pasti.

Berdasarkan hasil diskusi bersama atasannya. Ternyata kamar tersebut hanya dipesan atas nama satu orang yakni si korban yang berinisial S.