Berita Tulungagung Hari Ini

Kakek 66 Tahun Tewas di Kebun Sawi di Tulungagung, Diduga Kesetrum Listrik

Kakek berinisial SP (66) tewas di kebun sawi di belakang rumahnya di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Minggu (5/6/2022).

Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
Olah TKP kakek berinisial SP (66) tewas di kebun sawi di belakang rumahnya di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Minggu (5/6/2022). 

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Kakek berinisial SP (66) tewas di kebun sawi di belakang rumahnya di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, Minggu (5/6/2022).

Diduga SP tewas akibat tersengat listrik saat menghidupkan pompa air di tengah kebun sawi.

Warga bernama Imam Solikin (37) sempat melihat SP ada di kebun sawi miliknya.

"Saaat itu warga tersebut sedang duduk di tepi kebun sawi itu, dan melihat aktivitas korban. Warga itu melihat korban menancapkan stop kontak pompa air ke sumber listrik," terang Iptu M Anshori, Kasi Humas Polres Tulungagung kepada SURYAMALANG.COM.

Sesaat setelah SP menancapkan stop kontak, tubuhnya lagsung terjatuh.

Imam bergegas menolonng SP yang saat itu terkulai di tanah dengan posisi tubuh miring.

Ia  berteriak minta tolong, lalu datanglah anak korban bernama Ulin Uha.

Keduanya mengangkat tubuh korban untuk diberi pertolongan.

"Namun saat itu diduga korban sudah meninggal dunia. Kejadian ini dilaporkan ke Polsek Boyolangu," ungkap Anshori.

Anggota Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung bersama Polsek Boyolangu melakukan olah TKP.

Dari lokasi ditemukan stop kontak yang sebelumnya dipegang SP.

Stop kontak itu terlihat terbuka, kondisinya juga basah oleh air hujan.

Diduga air hujan ini menjadi menghantar arus listrik dari sumber arus listrik yang ada di kebun sawi itu.

Sedangkan sumber arus listrik berasal dari rumah korban, ditarik kabel membentang hingga tengah kebun.

Kabel ini untuk menyalakan pompa air yang dipakai menyirami tanaman sawi.

"Saat diperiksa, ibu jari korban gosong karena bekas sengatan arus listrik. Sementara tidak ada bekas kekerasan lain di tubuh korban," tegas Anshori.

Polisi melakukan visum untuk memastikan penyebab kematian korban.

Sementara keluarga menolak dilakukan autopsi, karena mengakui kejadian ini bukan karena kekerasan atau kesengajaan.

Keluarga meminta jenazah SP langsung dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved