Berita Batu Hari Ini
Pemkot Batu Tingkatkan Upaya untuk Mencegah PMK Pada Hewan Ternak Meluas
Pemkot Batu meningkatkan upaya pencegahan penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), melakukan pengobatan simtomatis pada hewan yang terjangkit
Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|BATU – Pemkot Batu meningkatkan upaya pencegahan penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Di samping itu, Pemkot Batu mulai melakukan pengobatan simtomatis pada hewan yang terjangkit.
Per Senin, 6 Mei 2022, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu mencatat ada 1348 sapi dan kambing yang terjangkit PMK. 32 sapi dinyatakan mati dan 188 lainnya sembuh.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan petugas di lapangan rajin mengambil sampel untuk mengetahui diagnosa penyakit. Di samping itu juga menentukan luasan sebaran penyakit dengan surveillance epidemiology serta menentukan kebijakan terkait kewaspadaan dini terhadap PMK.
Dipaparkan Punjul, salah satu kebijakan yang diambil yakni melakukan penetapan penutupan zona terdampak pada di setiap wilayah dengan radius 3 Km hingga 10 Km dari wilayah terdampak PMK.
"Juga sosialisasi dan edukasi masyarakat terkait SOP pencegahan dan pengendalian PMK, menyiapkan vaksin PMK secara darurat, obat-obatan, desinfektan, APD serta memberikan, multivitamin untuk penguat dan antibiotik," bebernya.
Pemkot Batu bekerjasama dengan Polres Batu mengawasi wilayah perbatasan. Polisi juga melakukan pengetatan, sampai penutupan lalu lintas kendaraan yang membawa ternak. Pemkot Batu juga telah menutup pasar hewan dan rumah potong hewan mandiri.
"Kami menyiapkan lima dokter hewan. Sedangkan petugas teknis di tiap desa ada dua orang yang berjaga di posko.,” papar Punjul.
Kota Batu kekurangan dokter. Menurut Punjul, setiap desa atau kelurahan harus ada satu dokter hewan. Di Kota Batu, ada 19 desa dan 5 kelurahan.
Harapan Sembuh
Gung Endah Tuti Rahayu, memprakarsai metode penyembuhan menggunakan cairan Eco Enzim (EE). Warga Desa Mojorejo ini menilai EE berpeluang bisa menjadi alternatif pengobatan terhadap hewan ternak.
Anggota di dalam komunitas EE, Yayuk asal Desa Torongrejo menceritakan kepada Endah bahwa hewan ternaknya sembuh setelah mengkonsumsi EE. Saat itu, Yayuk menyemprotkan EE ke kandang dan meminumkannya ke hewan ternak.
"Awalnya tidak tahu sakit PMK, lalu diberikan EE. Pada akhirnya, membuat sapinya sembuh," ceritanya. Tidak hanya itu Torongrejo, peristiwa serupa juga terjadi di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. En
“Akhirnya dicoba dan sapi tidak pilek lagi serta nafsu makan meningkat. Dari pengalaman itulah dua orang yang saya kenal itulah kemudian saya bagikan ke teman-temen lainnya dan juga Pemkot Batu,” terangnya.