Kota Batu

Pemerintah Kota Batu dan DPR RI Dorong Pembangunan Penangkap Mata Air, PMA Untuk Masyarakat

Sumber mata air di Kota Batu saat ini semakin berkurang. Dari yang awalnya berjumlah 111 titik kini menyusut drastis hanya tingga sekitar 58 titik

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/PROKOPIM BATU
SUMBER MATA AIR - Sumber air di Bon 1 Dusun Lemah Putih Desa Sumberbrantas Kota Batu  menjadi salah satu penyuplai air bagi ratusan warga 

SURYAMALANG.COM, BATU - Sumber mata air di Kota Batu saat ini semakin berkurang.

Dari yang awalnya berjumlah 111 titik kini menyusut drastis hanya tingga sekitar 58 titik.

Penyebabnya ada beberapa faktor, diantaranya pembangunan yang tak ramah lingkungan, alih fungsi lahan dan juga perubahan iklim.

Untuk menjaga sumber mata air khususnya yang berada di wilayah dataran tinggi di Kota Batu, Pemerintah Kota Batu menjalin kolaborasi lintas sektor lewat program Desa Peduli Sumber Air.

“Rata-rata sumber mata air posisinya berada di bawah, sementara permukiman masyarakat ada di atas. Karena itu kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting, terutama melalui bantuan pembangunan tandon air yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” kata Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, Selasa (28/10/2025).

Sementara itu Pokja Perairan Darat dari Kementerian Lingkungan Hidup yang diwakili Titi Novitha Harahap menyebut program perlindungan mata air menjadi langkah strategis dalam menjaga ketersediaan air bagi masyarakat di Tanah Air, khususnya Kota Batu.

“Kami mendorong pembangunan Penangkap Mata Air (PMA,red) sebagai salah satu upaya menjaga keberlanjutan sumber air. Lingkungan di sekitar sumber air perlu ditanami pepohonan seperti beringin dan bambu untuk meningkatkan resapan air tanah. Keberhasilan program ini membutuhkan partisipasi aktif seluruh pihak agar sumber air tetap terjaga dan memberi daya bagi kehidupan,” ujar Titi.

Sedangkan Anggota DPR RI, Moreno Soeprapto mengatakan program ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan akses air bersih.

“Kita semua punya tanggung jawab bersama. Meski kondisi saat ini penuh tantangan, bukan berarti menjadi kendala. Justru ini menjadi ruang bagi kreativitas dan kolaborasi agar program perlindungan sumber air bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” jelas Moreno.(myu)

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved