Gelar Pesta Rakyat Simpedes 2022 di Malang, Bank BRI Ajak UMKM Indonesia Bangkit

SURYAMALANG.COM – Keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan angka kasus Covid-19 mulai dirasakan masyarakat sejak awal 2022.

Hal itu dibuktikan dengan masyarakat mulai menjalani aktivitas dengan normal sehingga perputaran ekonomi di Indonesia mulai kembali bangkit, bahkan meningkat.

Kondisi itu menjadi angin segar bagi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mengalami keterpurukan selama pandemi.

Untuk mendukung angin segar segar tersebut, Perseroan Terbatas (PT) Bank Rakyat Indonesia (BRI) berinisiatif membangkitkan kembali sektor UMKM dengan menggelar Pesta Rakyat Simpedes (PRS) 2022.

Gelaran yang diinisiasi oleh BRI melalui tabungan BRI Simpedes tersebut akan dimulai pada Jumat (24/6/2022) hingga Minggu (26/6/2022).

Sebagai informasi, PRS 2022 adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan BRI untuk mendukung pelaku UMKM.

Acara yang akan diselenggarakan secara hibrida melalui KompasTV dan kanal YouTube Bank BRI itu akan dimeriahkan oleh Slank, Gigi, Via Vallen, Ungu, Padi, Anji, Armada, Rizky Febian, Indra Jegel, Rigen, Mamat Alkatiri, dan Ridwan Remin.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan gelaran PRS tersebut memiliki tiga tujuan untuk membantu para pelaku UMKM di Indonesia bangkit kembali setelah mengalami keterpurukan dalam dua tahun belakangan.

“Kami hadir lewat PRS 2022 untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, memberdayakan dan menumbuhkan pelaku UMKM serta memberikan layanan yang utuh kepada seluruh nasabah Tabungan BRIS impedes,” ujar Supari dalam keterangan persnya, Rabu (22/6/2022).

Adapun gelaran tersebut memiliki tiga tujuan, yakni membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan pasarnya, mengajak seluruh pelaku UMKM di Indonesia agar lebih percaya diri dalam berinovasi serta berbisnis dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya nasabah tabungan BRI Simpedes agar kembali percaya diri dalam berkarir, berelasi dan mengelola keuangan.

“Diharapkan gelaran ini menjadi titik untuk kembali bangkit, sehingga mampu mempercepat pemulihan ekonomi di Indonesia,” kata Supari.

Seperti diketahui, pelaku UMKM merupakan salah satu pihak yang paling terdampak negatif pada masa awal pandemi Covid-19.

Survei Kajian Cepat Dampak Pandemi Covid-19’ yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Minggu (1/5/2022) hingga Jumat (20/5/2022) membenarkan dampak negatif tersebut.

Survei tersebut mendapati 679 responden menunjukkan bahwa 94,69 persen usahanya mengalami penurunan penjualan.

Berdasarkan dengan skala usaha, penurunan penjualan terjadi lebih dari 75 persen dialami oleh usaha ultra-mikro, 43,4 persen dialami oleh usaha mikro, 40 persen saha kecil, dan 45,83 persen usaha menengah.