Travelling

Kothekan Lesung dan Terbangan Ello di Desa Wisata Pandean, Trenggalek

Kothekan lesung dan terbangan ello merupakan atraksi unik di Desa Wisata Pandean, Trenggalek.

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Aflahul Abidin
Kothekan lesung dan terbangan ello merupakan atraksi unik di Desa Wisata Pandean, Trenggalek. 

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Kothekan lesung dan terbangan ello merupakan atraksi unik di Desa Wisata Pandean, Trenggalek.

Kothekan lesung dan terbangan ello merupakan pertunjukkan budaya zaman lawas yang masih lestari sampai sekarang.

Nenek-nenek memainkan kothekan lesung.

Nenek-nenek ini mengidungkan tembang jawa dengan iringan nada yang berasal dari alu dan lesung.

Alu dan lesung merupakan alat penumbuk padi masa lalu, ketika masyarakat belum mengenal mesin penggiling padi.

Warga menampilkan pertunjukan lothekan lesung saat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengunjungi tempat wisata itu, Kamis (30/6/2022).

Nenek-nenek berpupur dan berpakaian kebaya rapi menampilkannya di atas batu besar di dekat Kali Konang.

Kali ini merupakan tempat wahana river tubing, salah satu fasilitas wisata unggulan di sana.

"Lesung yang dipakai ini usianya sudah sekitar 150 tahun. Tetap dilestarikan sejak zaman Belanda," kata Ririn Setyo Widihastuti, Ketua Pokdarwis Arum Dewi Pulosari kepada SURYAMALANG.COM.

Pokdarwis Arum Dewi Pulosari merupakan pengelola Desa Wisata Pandean.

Sementara mbah-mbah perempuan energik bermain kothekan lesung, mbah-mbah pria memainkan terbangan ello dari dari gazebo di lokasi yang tak berjauhan.

Para pria lansia energik itu memainkan beberapa alat musik tradisional seperti rebana, jedor, dan kendang.

Mereka memainkannya sambil mengalunkan tembang-tembang jawa bernada tinggi.

Ririn menjelaskan, mereka yang bermain terbangan ello adalah lansia dengan suara tinggi.

"Mereka menyanyikannya dengan vokal tinggi yang disebut ngelik," kata dia.

Karena harus punya nada suara tinggi, tak semua orang atau lansia bisa bermain terbangan ello.

Selain dua atraksi budaya itu, Desa Wisata Pandean juga mengajak para anak-anak untuk menyuguhkannya pertunjukan pendukung desa wisata.

Mereka memainkan permaian tradisional untuk disuguhkan kepada para pengunjung.

Bupati Mas Ipin dan Menteri Sandiaga juga sempat melihat dan mengikuti permainan tradisional bersama anak-anak itu.

Menurut Mas Ipin, Desa Wisata Pandean merupakan salah satu contoh penggerak ekonomi masa depan.

Desa wisata itu, kata dia, menggabungkan hal-hal menarik untuk dikemas menjadi suguhan wisata.

Selain melestarikan warisan budaya leluhur, pengelola desa wisata juga memanfaatkan keindahan alam menjadi sarana pariwisata river tubing.

Dengan adanya pariwisata, Sungai Konang yang dulunya kotor penuh sampah menjadi bersih dan jernih.

Warga yang merasa ekonominya terbantu dengan adanya desa wisata turut menjaga kebersihannya.

"Di sinilah ekonomi masa depan. Tidak melupakan kepentingan ekologi," kata Mas Ipin.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved