Berita Tulungagung Hari Ini
Pasar Hewan Tulungagung Sepi, Pedagang Kambing Andalkan Pemasaran Online
Muhni (43) rela menjual kambing miliknya seharga Rp 2,7 juta di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Muhni (43) rela menjual kambing miliknya seharga Rp 2,7 juta di Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung.
Padahal seharusnya kambing tersebut laku sekitar Rp 3 juta.
"Kondisi pasar memang sepi sekali. Terpaksa dijual dengan untung tipis," ujar Muhni kepada SURYAMALANG.COM.
Pria asal Warga Desa Buntaran, Kecamatan Rejotangan ini sudah menjual lima ekor kambing yang dibawanya ke PHT.
Semuanya terjual dengan harga di bawah harga pasaran pada umumnya.
Isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) turut berdampak pada penjualan kambing.
"Padahal yang terserang adalah sapi. Tapi sampai sekarang penjualan kambing masih lesu," keluhnya.
Dalam situasi normal, penjualan kambing menjelang hari raya korban akan terdongkrak.
Namun sampai saat ini penjualan di pasar hewan masih lesu.
Ia berharap para Pahing berikutnya, pasaran di PHT, terjadi penjualan karena semakin dekat dengan Idul Adha.
"Yang saya khawatirkan banya yang tidak berkorban karena ada PMK. Semoga saja tidak," ucap Muhni.
Sejak merebaknya wabah PMK penjalan hewan ternak termasuk kambing menjadi lesu.
Untuk mengatasi situasi ini, Muhni mengak lebih mengandalkan pemasaran secara daring.
Secara aktif Muhni melakukan promosi melalui media sosial, khususnya grup jual beli di Facebook.
Bahkan sering kali ia memanfaatkan saya Youtuber untuk memasarkan kambingnya.
