Berita Madiun Hari Ini

2 Pasien DBD Meninggal, Kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Madiun Meningkat

Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun mencatat pada periode bulan Januari hingga Juli 2022 terdapat 207 kasus DBD. Dua diantaranya meninggal dunia.

TribunJatim/Sofyan Arif Candra
Fogging di Kelurahan Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun  

SURYAMALANG.COM, MADIUN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Madiun mengalami peningkatan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun mencatat pada periode bulan Januari hingga Juli 2022 terdapat 207 kasus DBD.

Dari jumlah kasus DBD di Madiun itu, dua diantaranya meninggal dunia.

Penyakit yang ditularkan nyamuk betina Aedes aegypti tersebut muncul lantaran kondisi cuaca yang tidak menentu sehingga nyamuk tersebut berkembang biak dengan pesat.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kabupaten Madiun, Anies Djaka mengatakan sejak awal tahun hingga saat ini, setiap bulannya selalu muncul kasus DBD.

"Tiap bulan ada karena cuaca tidak menentu, akhirnya hampir tiap bulan ada kasus DBD, tapi tetap tren paling tinggi Januari dan Februari," jelas Anies, Selasa (9/8/2022).

Tingginya kasus DBD tersebut, juga diiringi dengan naiknya keterisian pasien DBD di RSUD Caruban.

Pada periode Januari hingga Juli terdapat 289 pasien DB dirawat, sedangkan lima diantaranya meninggal dunia. 

Jumlah pasien di RSUD Caruban tercatat lebih banyak dibandingkan data Dinas Kesehatan lantaran pasien yang dirawat tidak hanya berasal dari Kabupaten Madiun sehingga jumlah terpaut jauh.

Selain itu, pasien yang suspek demam berdarah dan dirawat juga masuk dalam pencatatan pasien DB.

"Laporan rumah sakit belum tentu wilayah kita, karena rumah sakit Caruban ada orang Ngawi, Bojonegoro juga masuk ke rumah sakit Caruban, data di kita (Dinkes) hanya warga Kabupaten Madiun," jelas.

Untuk menekan penularan kasus DBD di Kabupaten Madiun, Dinas Kesehatan melakukan fogging di perkampungan warga.

Namun menurut Anies, langkah yang paling ampuh adalah inisiatif warga untuk melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan disiplin menggerakkan 3M yakni Menguras, Menutup, Mengubur.

Selain itu, masyarakat juga diminta untuk menggunakan obat nyamuk agar mencegah gigitan nyamuk.

"Hindari baju menumpuk dan menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk serta abatesasi," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved