Tangis Anak Buah Ferdy Sambo Masuk Perangkap Pembunuhan, Percaya Putri Candrawathi Dilecehkan

Tangis anak buah Ferdy Sambo masuk perangkap pembunuhan, percaya Putri Candrawathi dilecehkan

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Tribunnews.com/Instagram/divisihumaspolri
Tangis anak buah Ferdy Sambo masuk perangkap, Putri Candrawathi dilecehkan 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Tangis anak buah Ferdy Sambo yang tak sadar masuk perangkap skenario pembunuhan Brigadir J terungkap. 

Pengakuan anak buah Ferdy Sambo mencuat saat sidang komisi kode etik Polri (KKEP), Kamis 25 Agustus 2022 lalu. 

Dalam sidang itu, Ferdy Sambo disebut menghasut bawahannya agar percaya Putri Candrawathi benar-benar dilecehkan. 

Dari keterangan Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim yang menghadiri sidang itu, bawahan Ferdy Sambo percaya Putri memang dilecehkan. 

"Dari keterangan-keterangan saksi bawahannya kemarin itu, yang muncul adalah pada waktu itu percaya dengan skenario FS" ujar Yusuf dalam siaran Kompas.com, Rabu (31/8/2022).

Lantas, Yusuf Warsyim mengungkap cara Ferdy Sambo menghasut bawahannya tersebut. 

"Sampai FS itu memeragakan, 'percuma ada bintang 2 di sini (di kerah baju) kalau harkat dan martabat keluarga kita itu dinodai. Untuk apa?'," ujar Yusuf menirukan ucapan Ferdy Sambo pada bawahan. 

Yusuf mengatakan, ucapan Ferdy Sambo itu seolah-olah menghipnotis bawahannya, yakni para polisi yang diduga tidak profesional di kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Setelah itu, Ferdy Sambo menanyakan, bagaimana jika hal serupa terjadi kepada mereka.

Saat itu, Ferdy Sambo mengaku istrinya, Putri Candrawathi, dilecehkan oleh Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah.

"Terus ditanya lagi (ke) bawahannya, 'itu kalau terjadi kepada kamu, bagaimana posisinya?'. Menyampaikan istrinya itu (dengan sebutan) mbak mu. 'Itu kalau terjadi itu bagaimana? Apa yang terjadi pada mbak mu terjadi?'," tuturnya.

"Itu jadi disugesti apakah hipnotis dan sebagainya. Itu yang muncul di keterangan saksi pada waktu kemarin mereka pada waktu itu mempercayai apa yang dikatakan oleh FS," sambung Yusuf.

Kemudian, kata Yusuf, pimpinan sidang bertanya kepada saksi, kapan mereka mulai menyadari bahwa mereka ditipu oleh Ferdy Sambo melalui skenario tersebut.

Setelah ditanya seperti itu, barulah para saksi menangis.

Hati mereka merasa ditusuk sehingga tak kuat menahan air mata.

Lebih jauh, Yusuf mengatakan Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri memiliki kewenangan yang cukup kuat.

"Propam ini kan polisinya polisi. Dia berfungsi pengamanan internal, berfungsi menegakkan disiplin, menegakkan kode etik, dan termasuk menegakkan hukum untuk internal Polri," kata Yusuf.

Yusuf menyebutkan, apabila kewenangan Propam disalahgunakan, maka itu bisa menakut-nakuti anggota Polri.

Dia menilai Propam bisa dikatakan sebagai 'super body'.

Contohnya, di dalam penegakan kode etik, Propam berfungsi sebagai penyelidik, penuntut, sekaligus hakim.

Artikel Kompas.com 'Yakinkan Bawahan Istrinya Dilecehkan, Ferdy Sambo: Percuma Bintang Dua!'.

  • Cara Ferdy Sambo Perintah Bharada E 

Sementara dari hasil rekonstruksi, Ferdy Sambo sempat marah kepada Brigadir J yang ada di hadapannya sebelum korban ditembak. 

Hal ini terungkap dalam video animasi yang dibuat Polri berdasarkan hasil rekonstruksi yang digelar Selasa (30/8/2022).

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Nurul Azizah juga membenarkan video animasi itu dari Bareskrim Polri pada Rabu (31/8/2022).

Dalam video disebutkan, tiga tersangka, yakni Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR atau Ricky Rizal, Kuat Ma’ruf, dan Brigadir J berkumpul di dalam rumah dinas Kompleks Polri dekat meja makan sekitar pukul 17.12 WIB.

Saat itu, Ferdy Sambo marah kepada Brigadir J yang ada di hadapannya. 

“Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali,” kata Ferdy Sambo ke Brigadir J seperti ditayangkan dalam video tersebut.

Setelah itu, Ferdy Sambo memerintah Bharada E yang ada di sebelahnya untuk menembak Brigadir J.

“Woy kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy kau tembak,” kata Sambo ke Bharada E.

Masih pukul 17.12 WIB, Bharada E pun menodongkan pistol dan menembak Brigadir J sebanyak 3 atau 4 kali.

Saat ditembak, Brigadir J sedang berdiri agak membungkuk dan membuka kedua telapak tangannya dengan diarahkan ke depan, seperti meminta untuk tidak ditembak.

Terlihat sorotan peluru mengenai bagian bahu kanan dan sekitar wajah bagian bawah dekat leher.

Brigadir J pun jatuh terlungkup di samping tangga dekat gudang.

Masih pukul 17.12 WIB, Bharada E pun menodongkan pistol dan menembak Brigadir J sebanyak 3 atau 4 kali.

Saat ditembak, Brigadir J sedang berdiri agak membungkuk dan membuka kedua telapak tangannya dengan diarahkan ke depan, seperti meminta untuk tidak ditembak.

Terlihat sorotan peluru mengenai bagian bahu kanan dan sekitar wajah bagian bawah dekat leher. Brigadir J pun jatuh terlungkup di samping tangga dekat gudang.

Selanjutnya, Ferdy Sambo menembak ke arah kepala belakang Brigadir J. Ferdy Sambo juga menembak ke arah tembok tangga dan lemari untuk membuat seolah-olah terjadi baku tembak.

Terlihat setidaknya ada 5 garis arah peluru yang ditembakkan Sambo ke tembok dan dua tembakan ke arah lemari dekat televisi.

Setelah itu, Sambo menjemput Putri yang ada di dalam kamar. Sambo kemudian keluar rumah.

Sementara itu, Ricky Rizal sudah berada di dalam mobil untuk mengantar Putri ke rumah pribadinya.

Rekonstruksi pada Selasa kemarin digelar di dua rumah Ferdy Sambo, yaitu rumah dinas di Kompleks Polri, Duren Tiga, dan rumah pribadi di Jalan Saguling, Duren Tiga.

Artikel Kompas.com 'Sebelum Penembakan, Ferdy Sambo Marah ke Brigadir J dan Teriak ke Bharada E'.

Ikuti berita Ferdy Sambo dan Brigadir J lainnya. 

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(Kompas.com|Adhyasta Dirgantara|Rahel Narda Chaterine)

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved