Jendela Dunia

Pak Guru Doyan Merekam Bagian Dalam Rok Siswi dan Guru Cewek, Ada 100 Lebih Video di Hard Disk

Pak Guru Doyan Merekam Bagian Dalam Rok Siswi dan Guru Cewek, Ada 100 Lebih Video di Hard Disk

Editor: Eko Darmoko
IST
Ilustrasi 

Pria itu juga merekam 12 video upskirt dari setidaknya tujuh siswa perempuan antara Mei 2015 dan Februari 2018.

Dia akan membawa siswi itu ke ruang disiplin dan merekamnya saat dia menggunakan komputer.

Pengadilan Singapua mendengar bahwa pria itu akan mentransfer video ke hard disk eksternal melalui laptop kantornya.

Menurut Jaksa, dia tidak membagikan atau mempublikasikan video itu.

Video melainkan digunakan untuk kesenangan seksualnya sendiri.

Pada satu kesempatan, seorang siswa laki-laki ditangkap dan dihukum oleh sekolah karena merekam dua video bagian dalam rok seorang guru perempuan.

Dengan dalih mengambil barang bukti, terdakwa menyita ponsel siswa dan menggunakan ponselnya sendiri untuk merekam video sebelum mentransfernya ke koleksinya.

Tindakannya berlangsung hingga Juli 2018, ketika seorang guru perempuan di sekolah tersebut mengajukan laporan polisi.

Guru perempuan itu mengatakan bahwa dia mencurigai terdakwa telah mengambil video bagian dalam rok guru termasuk dirinya.

Polisi menyita hard disk-nya dan menemukan 173 video upskirt yang dimiliki tersangka.

Dia memberi judul setiap klip dengan nama atau inisial korban atau dengan deskripsi.

Investigasi juga mengungkapkan bahwa dia telah merekam video upskirt dari seorang kerabat perempuan di sebuah pesta yang diadakan ibu mertuanya.

Jaksa menuntut antara 12 dan 18 bulan penjara, dengan mengatakan bahwa terdakwa menyalahgunakan kepercayaan rekan-rekan perempuannya dan posisinya sebagai master disiplin.

"Para korban yang merupakan pelajar sangat rentan, dan terdakwa mengeksploitasi rasa hormat mereka pada otoritasnya serta kepercayaan yang diberikan orang tua mereka pada sekolah dan fakultasnya," kata Jaksa dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com.

Namun, dia menerima bahwa terdakwa menderita gangguan depresi berat pada saat itu, setelah kehilangan ibunya pada tahun 2015.

Istrinya juga menjalani operasi untuk penyakit medis pada tahun 2016, setelah itu frekuensi keintiman seksual mereka berkurang secara drastis.

"Namun, meskipun faktor-faktor ini mengundang simpati, mereka tidak memaafkan perilaku terdakwa," kata jaksa.

Guru tersebut akan kembali ke pengadilan untuk menjalani sidang pada bulan November 2022.

Update Google News SURYAMALANG.COM

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved