Pesawat TNI AL Jatuh
Jenazah Pilot dan Kopilot Pesawat TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Ditemukan, Akan Dimakamkan Besok
Jenazah pilot Letnan Satu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letnan Dua Laut (P) Dendy Kresna Bhakti telah dievakuasi dan kini disemayamkan
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Berita terkini kondisi pilot dan kopilot pesawat latih TNI Angkatan Laut jenis Bonanza G-36 T-2503 yang jatuh di Selat Madura dipastikan gugur.
Dua penerbang TNI AL itu telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Kamis (8/9/2022).
Jenazah dua penerbang tersebut yakni pilot Letnan Satu Laut (P) Judistira Eka Permady dan kopilot Letnan Dua Laut (P) Dendy Kresna Bhakti telah dievakuasi ke Surabaya untuk disemayamkan, sebelum dimakamkan besok, Jumat (9/9/2022).
Baca juga: Istri Pilot Pesawat Latih TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Hamil Tua dan Akan Lahirkan Anak Pertama
Informasi penemuan pilot dan kopilot pesawat TNI AL yang jatuh itu disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono di Mabesal, Jakarta, Kamis (8/9/2022).
“Jam 10.00 WIB ditemukan di kedalaman laut 14 meter, (jenazah) masih di dalam bangkai pesawat dan sudah dievakuasi ke RSAL Surabaya,” kata Yudo Margono seperti dikutip dari Kompas.com.
Jenazah saat ini disemayamkan di Wisma Perwira Juanda dan akan dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI AL di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (9/9/2022).
Adapun Judistira merupakan wakil komandan pesawat udara 2 Flight II Ron 200 dan alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 62
Sedangkan, Dendy merupakan wakil komandan pesawat udara Flight II Ron 600.
Dilaporkan, dari hasil pencarian tim SAR TNI AL, petugas menemukan 1 pintu sebelah kanan, dan 1 headset crew di lokasi ditemukannya pesawat.
Pesawat juga ditemukan dalam kondisi terbalik dan rusak berat.
Baca juga: Update Pesawat Latih TNI AL G-36 Bonanza T-2503 Jatuh, Upaya Pengangkatan dan Keluarga Pilot ke RSAL
Diberitakan sebelumnya, pesawat Bonanza dilaporkan hilang kontak di Selat Madura, tepatnya di perairan antara Bangkalan dan Gresik, Rabu (7/9/2022).
Sebelum dilaporkan hilang kontak, pesawat lebih dulu lepas landas dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub, Rabu, pukul 08.45 WIB.
Pesawat produksi Amerika Serikat ini terbang dalam rangka latihan anti-serangan udara atau Air Defense Exercise (Adex) Siaga Armada II.
Namun demikian, sekitar 10 menit setelah lepas landas, pesawat tersebut dilaporkan hilang kontak di antara perairan di Bangkalan dan Gresik, atau Selat Madura, sekitar pukul 08.55 WIB.
TNI AL menyebut pesawat jatuh dan tenggelam di kedalaman sekitar 10-15 meter.
Dalam proses pencarian, TNI AL mengerahkan 7 KRI, 1 pesawat CN-235, 2 Helikopter, 2 Kapal Angkatan Laut (KAL), 2 Tim Kopaska, dan 2 tim penyelam.

Keluarga Sudah Menunggu
Keluarga Lettu Laut (P) Judistira Eka Permady sudah berada di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Surabaya sejak mendapat kabar ditemukannya jenazah pilot pesawat TNI AL yang jatuh di Selat Madura itu.
Suasana rumah duka di Perum Patria Permai, Desa Bambe, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik juga mulai ada karangan bunga , Kamis (8/9/2022).
Di depan rumah dua lantai itu sudah berdiri terop dan kursi.
Ada empat karangan bunga ucapan duka cita meninggalnya pilot pesawat TNI AL jenis G-36 Bonanza T-2503 jatuh di perairan Selat Madura, Rabu (7/9/2022) pagi.
Suasana di rumah duka ada keluarga dari pihak mertua. Kemudian anggota TNI AL ada yang berjaga di rumah duka.
"Istri dan mertuanya sudah di RSAL, pihak keluarga juga ada yang di Juanda," kata pihak keluarga, Marno saat ditemui di kediaman rumah duka.
"Kami masih menunggu kabar pastinya," kata Marno yang baru datang dari Solo pagi ini