Berita Mojokerto Hari Ini

Dimas Mahasiswa Asal Pasuruan Dinyatakan Tidak Ditemukan di Bukit Krapyak, Operasi SAR Dihentikan

Pencarian mahasiswa asal Pasuruan, Raffi Dimas Baddar (20) yang hilang di Bukit Krapyak Desa Padusan, Pacet, Kabupaten Mojokerto resmi dihentikan

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Mohammad Romadoni
Kawasan wisata Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. 

SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO  - Pencarian mahasiswa asal Pasuruan, Raffi Dimas Baddar (20) yang hilang di Bukit Krapyak Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto resmi dihentikan, Senin (19/9/2022). 

Tim SAR gabungan Basarnas yang terbagi menjadi tiga SRU (Search and Rescue Unit) selama sembilan hari melakukan pencarian gagal menemukan korban.

Komandan Tim Basarnas Surabaya, Octavino mengatakan korban dinyatakan hilang di Bukit Krapyak dan keberadaannya tidak ditemukan. 

"Pencarian orang hilang di Bukit Krapyak dihentikan oleh Basarnas," ujarnya saat dikonfirmasi Suryamalang.com, Senin (19/9/2022).

Ia menjelaskan tidak menutup kemungkinan pencarian akan kembali dilanjutkan jika nantinya ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Tim SAR gabungan Basarnas saat melakukan pencarian korban hilang di kawasan wisata Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (14/9/2022).
Tim SAR gabungan Basarnas saat melakukan pencarian korban hilang di kawasan wisata Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Rabu (14/9/2022). (suryamalang.com/Mohammad Romadoni)

"Sudah resmi dihentikan tapi jika nanti ada tanda-tanda misalnya ada temuan barang yang mengarah ke lokasi keberadaan korban maka akan kami buka (Pencarian, Red) kembali atau saat evakuasi," ucap Vino.

Menurut dia, meski pencarian dihentikan oleh Tim Sar gabungan Basarnas namun akan dilanjutkan dengan pencarian mandiri.

"Pencarian mandiri misalnya ada warga yang mencari makanan ternak di kawasan Bukit Krapyak jika ada penemuan (Korban, Red) akan memberikan informasi ke Perhutani," jelasnya.

Sesuai SOP pencarian korban hilang di Bukit Krapyak maksimal dilakukan selama tujuh hari.

Pencarian resmi oleh Basarnas dihitung saat tiba di lokasi Posko Grenjengan pada, Selasa (13/9/2022) sekitar pukul 13.56 WIB. 

Dua hari sebelumnya Tim SAR gabungan Perhutani bersama potensi relawan dan warga telah melakukan pencarian korban yang dinyatakan hilang, pada Minggu (11/9/2022) pukul 10.30 WIB.
 
Berakhirnya pencarian orang hilang di Bukit Krapyak ini menandakan Posko Grenjengan juga ditutup.

"Posko pencarian orang hilang yang dipusatkan di Grenjengan ditutup," terangnya.

Masih kata Vino, pencarian dihari terakhir ini telah menyusuri kawasan Petilasan Brawijaya, Putuk Puyang, Gua Cina dan blok Pogak.

Bahkan sebelumnya, Tim Sar juga melakukan pencarian ke dalam hutan menuju Pusung Bogor, Pusung Malang hingga berakhir di lereng Gunung Welirang.

Jalur ini disebut jalur pendakian kuno Gunung Welirang via Padusan, Pacet Mojokerto.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved