TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Nasib Aremania Patah Tulang Imbas Tragedi Arema Vs Persebaya, Kena Gas Air Mata dan Diinjak-injak

Nasib Aremania berhasil selamat dari maut imbas tragedi Arema Vs Persebaya, kena gas air mata dan diinjak-injak akhirnya patah tulang

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
Suryamalang/Purwanto
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan (kiri) Sabtu, (1/10/2022). Nasib Aremania patah tulang imbas tragedi Arema Vs Persebaya, kena gas air mata dan diinjak-injak 

Saat itu, Riyan terjatuh dan terinjak-injak para pendukung lain yang berebut untuk menuruni tribun.

"Saat itu saya tidak berdaya. Bahkan, teman perempuan saya yang bareng bersama saya dari Blitar hilang dan belum tahu bagaimana kondisinya saat ini," ungkapnya.

Terinjak-injak dan menghirup gas air mata membuat Riyan sempat mengalami sesak napas.

Untungnya, ada supporter lain yang datang mengevakuasinya ke tempat yang aman.

"Kami kecewa dengan perlakuan petugas keamanan. Kami juga dipukul dan ditendang oleh petugas, hingga teman kami sampai kehilangan nyawa," ujar Riyan.

Nasib yang sama juga dialami Korwil Aremania Jalur Gazza Sukorejo Pasuruan, Amin Fals. 

Amin Fals menceritakan detik-detik kejadian nahas itu hingga akhirnya ia dan rombongan Aremania wilayahnya berhasil lolos dari maut.

"Pas kejadian saya berada di lokasi."

"Tepatnya saya di shuttle ban stadion untuk mengambil bendera besar yang biasa kami bawa, karena saat itu pertandingan belum selesai," kata Amin Fals kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (2/10/2022).

Beruntung dalam kejadian kemarin, Amin Fals dan Aremania rombongannya berhasil selamat.

Hal itu terjadi karena sebelum pertandingan usai ia menyuruh rombongannya untuk keluar terlebih dahulu.

"Untuk jumlahnya saya kurang tahu pasti, yang jelas rombongan saya selamat semua karena saat itu ketika injury time babak kedua tujuh menit, kurang lima menit saya minta teman teman keluar."

"Saya sudah membaca kalau kalah di kandang lawan Persebaya Surabaya takutnya ada apa apa."

"Saya suruh rombongan saya keluar dulu dan saya mengambil bendera di shuttle ban. Jadi saya tahu bagaimana kondisi disana," jelasnya.

Amin mengaku melihat langsung bagaimana gas air mata pihak kepolisian merenggut nyawa satu per satu Aremania yang berada di tribun, hingga ratusan nyawa melayang.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved