TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Presiden Arema FC Merasa Berat Hadapi Hukuman PSSI Pasca Tragedi Maut, Juragan 99: Sudah Cukup
Arema FC masih menanti hukuman lain dari PSSI, Juragan 99 merasa berat sebuta 3 dampak tak bisa main di kandang
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
"Sebenarnya sanksi kita tidak bisa lagi bermain home sampai akhir musim musim itu sangat memberatkan," kata Gilang Widya Pramana dalam acara Breaking News, Kompas TV, Minggu (2/10/2022).
"Karena yang pertama kita tidak bisa mendapatkan pemasukan dari tiket."
"Yang kedua sponsor pasti juga akan melakukan banyak komplain, karena ketika kita bermain di laga home banyak sekali aktivasi kegiatan yang dilakukan di sana."
"Dan yang ketiga biasanya kalau kita bermain home kita punya pendukung ke-12 yang menjadi semangat ekstra."
"Jadi sebenarnya larangan hukuman untuk tidak bermain home selama akhir musim itu sebenarnya sudah cukup buat kita untuk instropeksi dan membuat kita jadi lebih baik," tuturnya.
Menurut laporan terbaru, jumlah korban tewas akibat tragedi Arema Vs Persebaya ini mencapai 125 orang.
Sedangkan jumlah korban luka berat 39 orang, sementara luka ringan-sedang sebanyak 260 orang.
Atas tragedi Arema Vs Persebaya itu, Presiden Arema FC juga mengungkapkan permintaan maaf kepada para korban.
“Kami dari manajemen Arema, terutama saya presiden dari Arema FC meminta maaf yang sebesar-besarnya" kata Gilang di Breaking News KOMPAS TV, Minggu (2/10/2022).
"Kepada para korban, Aremania, dan warga Malang atas kejadian yang menimpa kalian di waktu kemarin,” imbuhnya.
Gilang mengatakan tim manajemen Arema FC akan menandatangani nota kesepakatan perdamaian.
"Kami juga akan berkumpul bersama, akan menandatangani nota kesepakatan perdamaian bersama untuk tidak lagi mengulangi perbuatan yang akan merugikan klub di kemudian hari," ungkapnya.
Gilang mengatakan pihaknya sedang fokus mendata korban.
Presiden Arema FC itu juga mengaku akan memberikan bantuan kepada korban terluka serta santunan kepada korban meninggal dunia.
"Kami sudah mengumpulkan data, sudah mendapatkan beberapa data dari rumah sakit"