TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Borok Arema FC Diungkap Bupati Malang, Pajak Stadion Kanjuruhan Nunggak Rp 1 M, Ini Respon Manajemen
Borok Arema FC Diungkap Bupati Malang, Pajak Stadion Kanjuruhan Nunggak Rp 1 M, Ini Respon Manajemen
Laporan Wartawan Dya Ayu dan M Erwin
SURYAMALANG.COM - Setelah Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania, Sabtu (1/1/0/2022) lalu, kini kabar baru muncul ke permukaan terkait borok Arema FC.
Borok ini diungkap oleh Bupate Malang Muhammad Sanusi perihal pajak Stadion Kanjuruhan.
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Malang itu, Arema FC belum membayar pajak porporasi senilai Rp 1 miliar.
Pajak porporasi berasal dari penjualan tiket di setiap pertandingan yang diselenggarakan di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Terkait hal itu, manajemen Arema FC buka suara.
Menurut Media Officer Arema FC Sudarmaji, terkait tunggakan pajak Stadion Kanjuruhan itu tidak benar, justru selama ini Pemerintah Kabupaten Malang memberikan akses keringanan pajak pada Arema FC.

"Tidak pernah Bupati Malang menagih Arema, karena memang tidak ada tunggakan."
"Justru, Pemkab Malang memberikan kemudahan dengan memberikan akses keringanan pajak."
"Kontribusi Pemkab Malang ke Arema FC sangat besar dengan memberikan akses tersebut," kata media officer Arema FC, Sudarmaji, Kamis (6/10/2022).
"Memang butuh kajian dan pembahasan terkait kontribusi pajak, dan selama gelaran sepakbola digelar kembali Alhamdulillah diberikan kelancaran dalam pengurusannya," tambahnya.
Dalam suasana masih berkabung, manajemen Arema FC mengaku sangat menyayangkan terkait apa yang disampaikan Bupati Malang itu.
Menurut Sudarmaji informasi tersebut masih belum jelas kebenarannya.
Hal ini tentu janggal, karena jika manajemen Arema FC mengatakan itu informasi yang belum jelas kebenarannya, namun faktanya yang menyampaikan soal tunggakan pajak itu adalah Bupati Malang.
"Seluruh keluarga besar Arema FC, Aremania dan masyarakat saat ini tengah berduka, jadi sangat disayangkan jika ada informasi yang belum jelas kebenarannya beredar," jelasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Malang belum memastikan jumlah nominal kerugian rusaknya Stadion Kanjuruhan akibat kericuhan suporter pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Bupati Malang, Muhammad Sanusi menegaskan pihaknya masih berfokus pada penangangan korban luka-luka maupun meninggal dunia.

"Belum dihitung kami masih konsentrasi memberikan penanganan kepada korban luka maupun meninggal."
"Nanti setelah rakor dan selesainya polisi melakukan investigasi," kata Bupati Malang, Muhammad Sanusi ketika dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Senin (3/10/2022).
Menurut pandangan Sanusi, kerusakan Stadion Kanjuruhan akibat kerusuhan suporter tidak parah-parah amat.
"Secara gambaran saya melihat tidak terlalu banyak. Karena dalam stadion tidak banyak kerusakan. Tribunnya tidak ada yang rusak," ungkap Sanusi.
Di sisi lain, Sanusi juga meminta kesadaran Arema FC dalam membayar tunggakan pajak kepada Pemkab Malang.
"Namun, bagi pihak Arema yang masih punya utang bayarlah utang itu. Manajemen Arema FC nunggak terus kalau ada pertandingan," papar Sanusi.
Menurut hitungan Sanusi, utang pembayaran pajak hiburan Arema FC mencapai Rp 1 miliar.
"Utangnya nanti kita hitung ada mungkin Rp 1 miliar. Pajak hiburannya itu 10 persen harus masuk negara harusnya. Sejak lama sejak Pak Sekda ini. Untuk Arema kewajibannya penuhi saja kewajibannya," tuturnya.
Di sisi lain, Sanusi menegaskan perbaikan Stadion Kanjuruhan secara biaya akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Malang.
"Karena Stadion Kanjuruhan merupakan aset Pemkab Malang. Jadi tetap Pemkab Malang yang akan memperbaiki," tutupnya.
Update Google News SURYAMALANG.COM