TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

KSAD Dudung Abdurachman Datangi Korban di RSSA Malang dan Akan ke Batalyon Yonzipur 5 di Kepanjen

Setelah kunjungan dari RSSA Malang, Jenderal Dudung akan mendatangi Batalyon Yonzipur 5/Arati Bhaya Wighina yang berada di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
TribunJatim/ Kukuh Kurniawan
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman (tengah) saat berbicara dengan keluarga korban tragedi Stadion Kanjuruhan yang menjalani perawatan di RSSA Malang, Kamis (6/10/2022). 

SURYAMALANG. COM, MALANG - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mendatangi Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Kamis (6/10/2022).

Dalam kunjungannya, Jenderal Dudung menjenguk korban tragedi Stadion Kanjuruhan yang masih menjalani perawatan. 

Ia didampingi oleh Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Yudhi Prasetiyo dan Dandim 0833/Kota Malang Letkol Kav Heru Wibowo Sofa.

Baca juga: Jawaban Isu Penculikan Aremania Pengunggah Video Tragedi Kanjuruhan Oleh Kadiv Humas Polri : Tak Ada

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, mendatangi RSSA Malang untuk melihat dan menjenguk para korban kejadian Stadion Kanjuruhan.

"Jadi, saya ke rumah sakit ini untuk melihat korban kejadian Kanjuruhan, ada beberapa yang di ICU dan kondisinya membutuhkan perhatian, dan ada beberapa sudah di ruang perawatan. Tentunya, saya selaku KSAD berdoa semoga yang masih dirawat cepat sembuh dan keluarganya diberikan ketabahan."

"Saya juga berbelasungkawa kepada saudara-saudara kita, semoga almarhum dan almarhumah diterima di sisi Allah SWT dan keluarganya diberi kekuatan dan ketabahan," ujar Dudung, Kamis (6/10/2022).

Setelah kunjungan dari RSSA Malang, Jenderal Dudung akan mendatangi Batalyon Yonzipur 5/Arati Bhaya Wighina yang berada di Kepanjen, Kabupaten Malang.

Untuk diketahui pasukan dari Yonzipur 5 /Arati Bhaya Wighina terlibat langsung dalam pengamanan di dalam stadion Kanjuruhan di saat terjadinya tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa hingga 131 orang Aremania.

Keberadaan pasukan Yonzipur 5 /Arati Bhaya Wighina itu terlihat dari tulisan yang ada di tameng yang digunakan oleh para anggotanya saat menghalau Aremania yang masuk ke dalam lapangan pertandingan.

Petugas gabungan yang berada di tengah lapangan saat terjadinya tragedi stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Tampak sejumlah anggota polisi yang bertugas membawa senjata pelontar gas air mata
Petugas gabungan yang berada di tengah lapangan saat terjadinya tragedi stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022). Tampak sejumlah anggota polisi yang bertugas membawa senjata pelontar gas air mata (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

"Dalam kesempatan ini, saya akan ke Batalyon Yonzipur 5/ABW. Di sana, saya akan menyampaikan kepada anggota yang telah menolong masyarakat (korban tragedi Stadion Kanjuruhan) sampai dibawa ke rumah sakit. Tentunya, saya akan menyampaikan terima kasih," jelasnya.

Disinggung mengenai adanya anggota TNI yang menendang Aremania saat tragedi Kanjuruhan terjadi, Jenderal Dudung menyampaikan bahwa hal itu telah diserahkan ke Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).

"Masih ada tim TGIPF yang akan mengecek sejauh mana keterlibatan anggota. Kenapa itu bisa terjadi, karena situasi, kita juga tidak tahu bisa seperti itu,"

"Tetapi yang jelas, itu hanya beberapa orang mungkin karena emosi atau terpancing. Yang jelas, apabila ada anggota yang melakukan tindakan kekerasan, kita akan proses hukum tentunya sesuai dengan (hasil pemeriksaan) yang akan dikeluarkan dari TGIPF," pungkasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved