TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Polemik Arema FC Nunggak Pajak Rp 1 Miliar di Sela Tragedi Kanjuruhan, Ini Pernyataan Pemkab Malang

Polemik Arema FC Nunggak Pajak Rp 1 Miliar di Sela Tragedi Kanjuruhan, Ini Pernyataan Pemkab Malang

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Eko Darmoko
Arema FC
Arema FC 

SURYAMALANG.COM - Polemik tunggakan utang Arema FC terkait pajak Stadion Kanjuruhan, terus menggelinding.

Arema FC disebut Bupati Malang Muhammad Sanusi belum membayar pajak senilai Rp 1 miliar terkait penggunaan Stadion Kanjuruhan.

Kemudian, Pemerintah Kabupaten Malang meralat maksud pernyataan Bupati Malang, Muhammad Sanusi soal ungkapan tunggakan pajak yang disematkan kepada manjemen Arema FC.

Pemkab Malang menegaskan ucapan pemimpinnya tersebut tidak bermaksud menagih pajak kepada Arema FC saat kondisi sedang berkabung.

Pemkab Malang berharap publik memahami maksud pernyataan Muhammad Sanusi.

Baca juga: Kesedihan Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, Sang Keponakan Tewas dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan

Baca juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan, KontraS Ikut Lakukan Penyelidikan, Soroti Aspek Kekerasan dan Kelalaian

"Kami menegaskan Pak Sanusi belum pernah menagih kepada manajemen Arema FC."

"Tidak ada maksud menagih. Tapi kan beliau cuma menyatakan selama ini kenyataan seperti itulah yang keluar (dugaan tunggakan pajak)," ujar Kepala Bidang Komunikasi, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang Johan Dwijo Saputro ketika dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Jumat (7/10/2022).

Menurut Johan, Pemkab Malang bahkan selalu memfasilitasi kegiatan Arema FC.

Kata dia, sikap tersebut sebagai bentuk dukungan Pemkab Malang terhadap klub kesayangan warga Malang Raya.

"Kita penegasan, Pemkab Malang dalam hal memfasilitasi pihak Arema FC banyak juga."

"Kayak misalkan di Stadion Kanjuruhan itu dipakai untuk kegiatan pemerintah sama Arema FC. Itu salah satunya," paparnya.

Terakhir, Johan berharap klarifikasi yang dibuat Pemkab Malang dapat dipahami warga Malang Raya.

"Tidak ada penagihan itu garis bawahnya," tutupnya.

Supoter Arema FC, Aremania, memberikan dukungan kepada tim kesayangannya saat melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Supoter Arema FC, Aremania, memberikan dukungan kepada tim kesayangannya saat melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). (SURYAMALANG.COM/Purwanto)

Diberitakan sebelumnya, setelah Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania, Sabtu (1/1/0/2022) lalu, kini kabar baru muncul ke permukaan terkait borok Arema FC.

Borok ini diungkap oleh Bupate Malang Muhammad Sanusi perihal pajak Stadion Kanjuruhan.

Menurut orang nomor satu di Kabupaten Malang itu, Arema FC belum membayar pajak porporasi senilai Rp 1 miliar.

Pajak porporasi berasal dari penjualan tiket di setiap pertandingan yang diselenggarakan di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Terkait hal itu, manajemen Arema FC buka suara.

Menurut Media Officer Arema FC Sudarmaji, terkait tunggakan pajak Stadion Kanjuruhan itu tidak benar, justru selama ini Pemerintah Kabupaten Malang memberikan akses keringanan pajak pada Arema FC.

Media Officer Arema FC Sudarmaji.
Media Officer Arema FC Sudarmaji. (KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU)

"Tidak pernah Bupati Malang menagih Arema, karena memang tidak ada tunggakan."

"Justru, Pemkab Malang memberikan kemudahan dengan memberikan akses keringanan pajak."

"Kontribusi Pemkab Malang ke Arema FC sangat besar dengan memberikan akses tersebut," kata media officer Arema FC, Sudarmaji, Kamis (6/10/2022).

"Memang butuh kajian dan pembahasan terkait kontribusi pajak, dan selama gelaran sepakbola digelar kembali Alhamdulillah diberikan kelancaran dalam pengurusannya," tambahnya.

Dalam suasana masih berkabung, manajemen Arema FC mengaku sangat menyayangkan terkait apa yang disampaikan Bupati Malang itu.

Menurut Sudarmaji informasi tersebut masih belum jelas kebenarannya.

Hal ini tentu janggal, karena jika manajemen Arema FC mengatakan itu informasi yang belum jelas kebenarannya, namun faktanya yang menyampaikan soal tunggakan pajak itu adalah Bupati Malang.

"Seluruh keluarga besar Arema FC, Aremania dan masyarakat saat ini tengah berduka, jadi sangat disayangkan jika ada informasi yang belum jelas kebenarannya beredar," jelasnya.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Malang belum memastikan jumlah nominal kerugian rusaknya Stadion Kanjuruhan akibat kericuhan suporter pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Bupati Malang, Muhammad Sanusi menegaskan pihaknya masih berfokus pada penangangan korban luka-luka maupun meninggal dunia.

Bupati Malang, Muhammad Sanusi.
Bupati Malang, Muhammad Sanusi. (SURYAMALANG.COM)

"Belum dihitung kami masih konsentrasi memberikan penanganan kepada korban luka maupun meninggal."

"Nanti setelah rakor dan selesainya polisi melakukan investigasi," kata Bupati Malang, Muhammad Sanusi ketika dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Senin (3/10/2022).

Menurut pandangan Sanusi, kerusakan Stadion Kanjuruhan akibat kerusuhan suporter tidak parah-parah amat.

"Secara gambaran saya melihat tidak terlalu banyak. Karena dalam stadion tidak banyak kerusakan. Tribunnya tidak ada yang rusak," ungkap Sanusi.

Di sisi lain, Sanusi juga meminta kesadaran Arema FC dalam membayar tunggakan pajak kepada Pemkab Malang.

"Namun, bagi pihak Arema yang masih punya utang bayarlah utang itu. Manajemen Arema FC nunggak terus kalau ada pertandingan," papar Sanusi.

Menurut hitungan Sanusi, utang pembayaran pajak hiburan Arema FC mencapai Rp 1 miliar.

"Utangnya nanti kita hitung ada mungkin Rp 1 miliar. Pajak hiburannya itu 10 persen harus masuk negara harusnya. Sejak lama sejak Pak Sekda ini. Untuk Arema kewajibannya penuhi saja kewajibannya," tuturnya.

Di sisi lain, Sanusi menegaskan perbaikan Stadion Kanjuruhan secara biaya akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Malang.

"Karena Stadion Kanjuruhan merupakan aset Pemkab Malang. Jadi tetap Pemkab Malang yang akan memperbaiki," tutupnya.

Update Google News SURYAMALANG.COM

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved