Berita Arema Hari Ini
Berita Arema Populer: Sosok Yang Kunci Pintu 13 Saat Tragedi Kanjuruhan, 5 Keterangan Panpel
Satu yang menjadi sorotan berita Arema adalah sosok yang kunci pintu 13 Stadion Kajuruhan saat tragedi Arema terjadi.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut adalah berita Arema hari ini populer pada Sabtu 8 Oktober 2022 yang mengulas tentang pemain dan pelatih Singo Edan.
Satu yang menjadi sorotan berita Arema adalah sosok yang kunci pintu 13 Stadion Kajuruhan saat tragedi Arema terjadi.
Selain itu, berita Arema populer ada juga soal 5 keterangan Panpel Arema FC terkait tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Selengkapnya, simak berita Arema hari ini:
1. Sosok Yang Kunci Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Saat Tragedi
Pintu 13 Stadion Kanjuruhan ternyata benar sudah dibuka di menit 85. Tapi siapa yang mengunci Pintu itu sehingga menyebabkan banyak jatuh korban dalam tragedi 1 Oktober 2022?
Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris menyebut ada oknum yang sengaja menutup dan mengunci Pintu 13 Tribune Ekonomi Selatan stadion Kanjuruhan justru saat kondisi darurat.
Tapi Haris yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dlam kasus tragedi stadion kanjuruhan tidak berani menyebut siapa sosok yang mengunci Pintu 13 di Sabtu malam, 1 Oktober 2022 itu setelah terjadi chaos pasca penembakan gas air mata.
Baca juga: Kontroversi Jumlah Tembakan Gas Air Mata Dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan, Polisi Ngotot 11 Kali
Abdul Haris menyebut pintu keluar tribune, termasuk Pintu 13 yang menjadi salah satu titik ditemukannya banyak korban jiwa Tragedi Stadion kanjuruhan, sebenarnya sudah dibuka sejak menit 85 (waktu pertandingan), sesuai prosedur.
SURYAMALANG.COM pun juga mendapat pernyataan dari saksi yang merupakan Aremania Curva Sud yang mengetahui sendiri Pintu 13 stadion Kanjuruhan terbuka di menit 85.
Tetapi fakta lain juga nyata adanya jika Pintu 13 dalam kondisi tertutup, terkunci, justru ketika para penonton panik dan berusaha keluar di saat gas air mata ditembakkan ke Tribune Selatan.
Haris mengaku saat tragedi itu terjadi, pihaknya sudah mendapat informasi dari security officer Suko Sutrisno, yang saat ini juga ditetapkan sebagai tersangka, jika pintu-pintu stadion telah dibuka sebelum pertandingan usai.
Bahkan Haris menyinggung soal CCTV stadion jika ada oknum yang memang sengaja untuk menutup pintu.
Dari CCTV itu nantinya akan diketahui siapa yang menutup pintu stadion.
"Sesuai SOP semua pintu harus terbuka, kalau memang tertutup, mohon maaf kalau ada oknum yang menutup itu ada di CCTV. Semua ada di CCTV. " ungkap Abdul Haris, Jumat (7/10/2022).
Haris memaparkan, mulai jelang pertandingan, kick off sampai selesai semua peristiwa di stadion terekam CCTV.
Menurutnya di semua pintu, termasuk Pintu 13 di situ ada portir, ada PAM, ada petugas dari kepolisian .
"Saya ada di tengah. Yang jelas laporan dari Pak Suko semua pintu sudah dibuka. Selebihnya itu sudah masuk materi penyidikan, jadi biar ranahnya tim bagian hukum yang menyampaikan," kata Haris.
Sementara itu soal barang bukti CCTV yang kini sudah diamankan pihak kepolisian.
Pihak kuasa hukum Abdul Haris yakni Sumardhan mengaku belum melihat tayangan CCTV soal siapa yang menutup pintu stadion.
"Panpel sudah mengikuti prosedur. Semua pintu juga sudah dibuka saat Pak Abdul Haris mendapat laporan. Secara normatif sudah dipenuhi. Sementara itu soal CCTV, kami baru mendampingi Pak Abdul Haris sejak Kamis malam kemarin, jadi CCTV belum dibuka dan dilihat," ujar Sumardhan.

2. Aremania Saksi Pintu 13 Terbuka di Menit 85
SURYAMALANG.COM sempat mewawancarai Aremania, korban selamat Tragedi Stadion Kanjuruhan yang mengetahui jika Pintu 13 Tribune Ekonomi Selatan dalam kondisi terbuka di menit 85 .
Pintu 13 sebagai salah satu titik ditemukannya banyak korban Aremania yang meninggal dunia dalam tragedi stadion Kanjuruhan.
Banyak Aremania, bahkan seorang bocah tewas berhimpitan di Pintu 13, karena pintu justru terkunci ketika ribuan Aremania berupaya keluar dari pintu itu.
Dalam wawancara dengan SURYAMALANG.COM, Aremania Curva Sud dengan tegas menyatakan Pintu 13 terbuka di menit 85 pertandingan.
Itu artinya Pintu 13 diketahui dalam kondisi terbuka saat 5 menit sebelum pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya berakhir.
Sementara kerusuhan dan tragedi maut terjadi beberapa saat setelah laga usai.

Dila, Aremanita yang diwawancarai SURYAMALANG.COM mengatakan pintu 13 sempat terbuka saat pertandingan antara Arema FC vs Persebaya memasuki menit ke-85.
Aremanita itu meyakinkan Pintu 13 benar terbuka karena ia sempat keluar dari stadion di menit 85 pertandingan, sebelum kemudian masuk kembali dari pintu yang sama.
"Saya sempat keluar dan bisa masuk lagi dari Pintu 13, saat itu kondisinya masih stabil , saya masuk lagi soalnya denger katanya ada tembakan gas air mata," ujarDila ketika diwawancarai Suryamalang.com, Selasa (4/10/2022) malam.
Aremanita berhijab hitam itu mengisahkan ia bisa masuk dan naik ke tribune Ekonomi lagi sampai akhirnya ia berusaha ke luar lagi dari pintu yang sama karena kena paparan gas air mata.
Tapi ketika ingin keluar dari stadion, wanita itu melihat pintu 13 dari Stadion Kanjuruhan sudah dalam kondisi tertutup.
"Terus saya kembali mau keluar, pintu sudah tertutup," imbuhnya.
Dila berhasil lolos dari maut karena ia memilih menghindar dari desakan Aremania yang lain yang panik di Pintu 13 dengan cara masuk ke dalam toilet.
Tentang Pintu 13 yang sempat diketahui terbuka di menit 85 juga dibenarkan oleh Nawi, Aremania yang saat itu bersama Dila.
Nawi bahkan berani menegaskan saat ia keluar dari stadion dari Pintu 13 di menit 85, pintu itu masih dijaga petugas.
"Waktu keluar Pintu 13 kondisi terbuka, masih ada polisi, masih ada tentara, portir juga masih ada. Tapi anehnya setelah saya masuk lagi pintu itu sudah terkunci, digembok, gemboknya itu segini (menggambarkan ukuran gembok dengan tangannya)," ungkap Nawi.
Ia memastikan saat kondisi panik malam itu pintu 13 sudah terkunci rapat tak ada bagian yang terbuka.
Untuk menyelamatkan diri dan menyelamatkan para Aremania yang terhimpit di tangga Pintu 13, Nawi bersama 3 rekannya berusaha menjebol tembok ventilasi dari bahan roster di samping Pintu.
"Yang jebol (roster) di Pintu 13 itu saya , saya sama 3 orang teman saya yang jebol itu," paparnya.
Pernyataan Aremania dan Aremanita tentang kondisi Pintu 13 stadion Kanjuruhan yang sebenarnya terbuka di menit 85 itu senada dengan pernyataan dari Pihak Panpel Arema FC.
3. 5 Keterangan Panpel Arema Soal Tragedi Kanjuruhan
Berikut ini adalah lima keterangan Ketua Panitia Pelaksana alias Panpel Arema FC, Abdul Haris terkait tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu.
Dalam keterangannya, Abdul Haris memberikan beberapa keterangan terkait jumlah tiket, kamera CCTV di Stadion Kanjuruhan hingga soal pintu yang terkunci.
Abdul Haris resmi menjadi tersangka terjadinya Tragedi Kanjuruhan sejak Kamis 6 Oktober 2022 malam.
Ia bertanggung jawab akibat kelalaian pintu terkunci usai laga Arema vs Persebaya Surabaya dan jumlah tiket yang terjual.
Ketua Panpel Arema FC menegaskan sudah melakukan pengarahan agar pintu terbuka 5-10 menit sebelum pertandingan selesai.

Baca juga: Anto Baret Sesepuh Aremania : Musuh Suporter Adalah Gas Air Mata!
Baca juga: Para Pemain Arema FC Kena Mental Usai Tragedi Kanjuruhan, Sampai Ngaku Belum Siap Main Sepak Bola
Berikut ini rangkuman keterangan yang disampaikan oleh Abdul Haris:
1. Minta Maaf
Abdul Haris mengaku salah dan siap mempertanggungjawabkan kesalahannya sebagai Ketua Panpel yang dinilai lalai.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh korban khususnya yang sedang dalam perawatan.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya, sedalam-dalamnya, kami berdukacita, kami sangat berkabung atas meninggalnya adik-adikku, saudara-saudaraku, keponakanku yang SMP juga meninggal, yang tanpa dosa mereka meregang nyawa," kata Abdul Haris di Kantor Arema FC, Jumat (7/10/2022).
2. Jawab Soal Pintu Gate Terkunci saat Insiden Kanjuruhan
Abdul Haris juga menjawab soal pintu gate yang terkunci saat insiden rusuh terjadi di Stadion Kanjuruhan sabtu silam.
Ketua Panpel itu mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengarahan sebelum laga Arema vs Persebaya digelar.
Abdul Haris mengaku sudah mengingatkan untuk membuka pintu terbuka 5-10 menit sebelum pertandingan selesai.
"Begitu juga briefing (pengarahan) Pak Suko (security officer), saya sampaikan ini laga big match tolong semua pintu terbuka, 5 menit atau 10 menit pertandingan usai, pintu harus terbuka, itu sesuai dengan prosedur dan harus dilaksanakan," kata Abdul Haris, dikutip dari Kompas.com.
Ia meyakini pintu-pintu keluar Stadion Kanjuruhan terbuka jelang laga berakhir.
Saat insiden terjadi, kata Abdul Haris, dirinya berada di lapangan.
Namun ia menyebut sudah mendapat laporan bahwa pintu stadion semua telah dibuka 10 menit sebelum laga.
"Kami selaku ketua Panpel berada di tengah, laporan saya itu semua dibuka," tuturnya.
3. Minta Buka CCTV
Atas kejanggalan tersebut, Abdul Haris mengatakan, rekaman video CCTV yang ada di Stadion Kanjuruhan seharusnya dapat menjadi jawaban.
"Jadi sesuai SOP, pintu itu semua harus terbuka."
"Kalau memang ada, mohon maaf, oknum yang menutup, kan itu ada CCTV, di situ CCTV ada semua, mulai pertandingan, kick-off sampai pertandingan selesai ada, silahkan dibuka CCTV," katanya.
"Karena ada portir yang menjaga setiap pintu di situ, di situ juga ada pam (pengamanan) dari kepolisian di tiap pintu," lanjutnya.
4. Penjualan Tiket Disebut Melebihi Kuota
Ia juga menjawab soal penjualan tiket yang disebut melebihi kapasitas Stadion Kanjuruhan.
Menurut catatannya, kapasitas Stadion Kanjuruhan yakni 45.000 penonton.
Sementara yang terjual sebanyak 43.000 tiket.
"10 hari sebelum pertandingan di manajemen juga sepakat untuk tiket kita sesuaikan kapasitas, ada kurang lebih 43.000," kata Abdul Haris.
Pada 29 September 2022, pihaknya menerima surat dari Kapolres Malang yang meminta panpel mengurangi jumlah tiket menjadi 38.000 lembar.
"Bagian ticketing konfirmasi ke Pak Kapolres, namun dari arahan beliaunya, tiket tetap dijual sesuai pesan dari Aremania."
"Sebenarnya kita tidak melebihi batas kuota, tidak ada luberan penonton di sentel ban, bisa dilihat video," katanya.
5. Panpel Sudah Ingatakan soal Gas Air Mata
Abdul Haris juga menegaskan pihaknya sudah pernah mewanti-wanti perihal penggunaan gas air mata pada pengamanan laga Arema vs Persebaya.
Sebab, Arema FC sudah pernah punya pengalaman buruk dengan penggunaan gas air mata di dalam stadion dan tidak ingin tragedi tersebut terjadi kembali.
"Saya sudah mengingatkan ketika rapat dengan Pak Kapolres bersama steward dengan jajaran di lapangan tenis Kepanjen."
"Saya sampaikan mohon izin jangan sampai terjadi lagi 2018 penembakan gas air mata yang mengakibatkan korban sesak nafas dan matanya perih serta meninggal 1 orang," kata Abdul Haris, sebagaiamana dilansir Tribunnews sebelumya.
Tragedi yang dimaksud adalah Tragedi Kanjuruhan 24 April 2018 saat Arema FC menjamu Persib Bandung.
Ketika itu, kejadian hampir sama dengan Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
Sekitar 214 orang harus mendapatkan perawatan akibat terinjak-injak dan sesak nafas karena gas airmata.
Namun, mayoritas berhasil diselamatkan walau tragisnya satu suporter meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan.
Ikuti berita Arema FC, Arema dan Liga 1 2022 lainnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com