TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Efek Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Korban Selamat Menderita Pendarahan Mata Hingga Sesak Napas
Efek Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan, Korban Selamat Menderita Pendarahan Mata Hingga Sesak Napas
Penulis: Dya Ayu | Editor: Eko Darmoko
"Yang pertama, adanya pembiaran yang dilakukan pihak keamanan saat tragedi itu terjadi."
"Seperti saat evakuasi, jelas banyak orang minta tolong tetapi tidak ada yang dilakukan pihak keamanan."
"Ataupun misal ketika pintu itu dikunci, orang-orang minta tolong tetapi hal itu dibiarkan," jelasnya.
Lalu poin fakta kedua, adanya penembakan gas air mata di luar stadion.
"Jadi, selain di dalam stadion, ada juga penembakan gas air mata di luar stadion."
"Menurut beberapa keterangan dari saksi, bahwa mereka sudah mau pulang dari stadion tetapi justru ditembaki gas air mata," terangnya.
Lalu untuk poin ketiga, tanggung jawab penanganan terhadap para korban yang mengalami luka-luka.
"Jadi, kita dapatkan ada korban yang tidak bisa berobat."
"Padahal, bagian tubuh mengalami luka dan sakit."
"Korban tersebut datang ke sini minta bantuan dan kita dampingi ke rumah sakit," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menambahkan bahwa pihaknya terus mengumpulkan bukti dan data.
"Sebagian (saksi) sudah ada yg menceritakan ke kita dan bukti dikumpulkan."
"Karena bisa jadi alat bukti, serta perkembangan lebih lanjut apa yang harus dilakukan."
"Serta tentunya, kita akan terus berkoordinasi dengan Aremania karena saat rilis bersama telah disampaikan kesepakatan, harapan, dan apa yang harus dilakukan," tandasnya.