Tragedi Arema Vs Persebaya

Misteri Orang Kuat di Balik Jam Malam Arema Vs Persebaya, Polres Malang sampai Tunduk ke PT LIB

Tim Gabungan Indonesia Pencari Fakta (TGIPF) menilai ada orang kuat di balik jam malam laga Arema vs Persebaya.

Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Purwanto
Aremania membopong korban kericuhan saat laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). 

SURYAMALANG.COM - Tim Gabungan Indonesia Pencari Fakta (TGIPF) menilai ada orang kuat di balik jam malam laga Arema vs Persebaya.

Laga Arema vs Persebaya digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 1 Oktober 2022 malam.

Kericuhan pecah setelah pertandingan berakhir.

132 orang meninggal dan ratusan orang lain terluka dalam tragedi Kanjuruhan.

Kick-off laga Arema vs Persebaya mulai pukul 20.00 WIB.

Laga akan selesai pada 21.45 WIB bila berjalan normal.

Itu belum termasuk tambahan waktu dan 'ritual' lain setelah laga.

Saat pulang, penonton butuh waktu satu jam atau lebih untuk keluar dari area stadion.

Beberapa hari sebelum laga, Polres Malang sempat mengirim surat ke PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) agar laga Arema vs Persebaya digelar sore hari.

Polres Malang minta laga digelar pada pukul 15.30 WIB.

Tetapi, PT LIB bersikukuh menggelar pertandingan pada jam malam.

TGIPF menilai ada pihak yang memiliki kekuatan sehingga laga tetap bergulir pada malam hari.

Sebab, PT LIB bisa sampai menolak surat Polres Malang yang ditandatangani Kapolres Malang saat itu AKBP Ferli Hidayat.

"Kenapa bisa jadi malam? Kemungkinan besar ada pihak tertentu yang mempunyai kekuatan untuk mengatur tetap menjadi malam hari," ujar Rhenald Kasali, anggota TGIPF, Senin (10/10/2022).

Rhenald Kasali belum bisa membongkar sosok yang memiliki kekuatan itu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved