TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA

Terungkap Alasan Panpel Arema FC Cetak Tiket Sebanyak 42 Ribu

Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris bercerita alasan dirinya mencetak tiket sebanyak 42 ribu saat laga Arema FC melawan Persebaya.

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/erwin
Tersangka Tragedi Kanjuruhan yang menjabat sebagai Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris mengungkap alasan mencetak tiket sebanyak 42 ribu pada saat pertandingan Arema Fc vs Persebaya Surabaya 

SURYAMALANG.COM|MALANG - Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Abdul Haris telihat mendatangi Stadion Kanjuruhan didampingi kuasa hukumnya Taufik H pada Rabu (12/10/2022).

Pria yang menjabat Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris ini bercerita alasan dirinya mencetak tiket sebanyak 42 ribu saat laga Arema FC melawan Persebaya.

Saat berkoordinasi dengan Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat tiket awalnya dicetak hanya 38 ribu. Namun, keputusan berubah dan tiket dicetak 42 ribu sesuai animo Aremania yang begitu tinggi.

"Pak Kapolres, Pak Kabag OPS Polres Malang dan Kasat Intel tidak mau (38 ribu tiket). Agar tiket dijual sesuai dengan pesanan Aremania terjual 42 ribu tiket. Jadi kalau kita over kapasitas, over kapasitas di mana, kita mengikuti saran beliaunya (Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat)," terang Haris ketika dikonfirmasi.

Perihal kapasitas penonton di Stadion Kanjuruhan, Haris menegaskan jika acuan pencetakan tiket sudah dilakukan sejak tahun 2013.

"Kita cetak tiket itu kan acuannya di tahun 2013, stadion ini kan kapasitasnya 45.000, hal itu sesuai apa yang disampaikan Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Malang waktu itu, pak Romdhoni. Kapasitasnya 45.000, dan ini bukan single seat kan? Ini kan tribun berdiri semua kan, yang di tangga undak-undakan itu kan kadang berdiri 4 orang dengan ukuran 1 meter persegi, bukan single seat," jelas Haris.

Haris merasa dicetaknya tiket sejumlah 42 ribu tiket sebelumnya pernah dilakukan dan tidak terjadi tragedi.

"Semua aman aman saja, tidak ada apa-apa kok, lawan Persija, Piala Presiden kemarin, itu 42.000 tiket. Sementara lawan Persebaya kemarin 42.900 tiket, lawan Persib 42.000, gak ada masalah. Apa yang salah," ungkap Haris.

Terakhir, Haris menyoroti gas air mata yang diduga menjadi biang kerok jatuhnya ratusan korban.

"Masalah disini adalah soal gas air mata. Coba gas air mata itu misalnya ditembakkan di tribun pintu masuk, gak sebesar ini. Atau kenapa gas air mata ditembakkan lagi, padahal saya sudah mengingatkan ketika ngopi bareng dengan pak Kapolres dengan jajaran dan Steward, dengan penjaga pintu dari kepolisian," paparnya.

Haris pernah memperingatkan agar tidak ada penembakan gas air mata saat temu suporter pada tanggal 30 September 2022 di Lapangan Tenis Polres Malang.

"Sudah saya peringatkan di ngopi bareng, tolong saya mengingatkan pada tahun 2018 kita pernah kejadian penembakan gas air mata dengan korban 214 orang dan meninggal 1 orang, jangan terulang kembali. Ini rekan rekan Aremania yang waktu itu ikut ngopi bareng dengar semua," kenang Haris.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved