Tragedi Arema Vs Persebaya
Arteria Dahlan Cium Aroma Perjudian dalam Laga Arema FC Vs Persebaya
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan mencium aroma perjudian di balik laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan mencium aroma perjudian di balik laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Arteria mengatakan laga sepak bola pada malam hari mengutungkan hak siar televisi.
"Saya mantan PSSI tahun 2015. Jadi saya paham betul keadaan sepak bola. Main siang sama main malam itu beda."
"Main malam itu jelas penontonnya lebih banyak dan hak siar TV-nya lebih mahal. Main malam juga indikasi judinya ada," ujar Arteria kepada SURYAMAALANG.COM, Kamis (13/10/2022).
Kecurigaan Arteria terhadap indikasi perjudian dalam laga Arema FC versus Persebaya juga didasari pada hasil laga yang dimenangkan Persebaya.
Atria heran Arema FC yang didukung suporter yang mendominasi bisa kalah dengan tim tamu.
"Ini juga perlu dicermati. Masak stadion penuh Aremania, tapi kok bisa kalah dengan skor 2-3 itu," papar Arteria.
Arteria menegaskan pernyataan tersebut perlu digali fakta dan kebenarannya.
"Saya bukan katakan ada perjudian tapi indikasi ini perlu dilihat. Kalau ada judi dibuat hasil pertandingan seri, bandar sudah untung. Jadi ini harus digali sedalam-dalamnya," terang politisi PDIP ini.
Menurutnya, seharusnya tiket pertandingan dicetak hanya 80 persen dari kapasitas stadion.
"Itupun melalui verifikasi dahulu. Nah ini akan kami ihat verifikasi yang dilakukan PSSI ini seperti apa," jelasnya.
Kata Arteria, pertandingan besar dengan resiko tinggi biasanya digelar tanpa penonton. Seprti halnya di luar negeri.
"Temen-temen lihat di luar negeri ada big match tribunnya kosong. Itu bagian dari peraturan FIFA," papar Arteria.
Terakhir, Arteria beranggapan selama suporter memiliki tiket, maka suporter memiliki hak untuk menyaksikan pertandingan dengan nyaman.
"Suporter juga tidak boleh disalahkan selama dia di dalam stadion dan membayar tiket. Tidak ada alasan miras masuk stadion. Itu bukan salahnya suporter, itu salahnya pengamanan," teraangnya.