TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Arema FC Akan Membangun Monumen untuk Mengenang Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan
Arema FC berencana membangun Monumen Tragedi Stadion Kanjuruhan untuk mengenang 132 korban tewas seusai menonton laga Arema FC vs Persebaya Surabaya
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM - Arema FC berencana membangun Monumen Tragedi Stadion Kanjuruhan untuk mengenang 132 korban tewas seusai menonton laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Hal tersebut disampaikan Manajer Arema FC, Ali Rifki, seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Kamis (13/10/2022) sore.
Rencana tersebut, telah dirembukkan oleh pihak Arema FC bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, dalam sebuah forum rapat koordinasi (Rakor) beberapa waktu lalu.
Keabsahan lahan tempat didirikannya monumen tersebut, menjadi pokok pembahasan terpenting yang masih akan diperbincangkan dalam waktu dekat.
Mengingat, sejumlah lahan tanah yang akan menjadi pilihan nantinya, merupakan milik Pemkab Malang.
Baca juga: Stadion Kanjuruhan Bakal Dipermak Pakai APBN, Stadion Manahan Solo Bisa Jadi Rujukan
Baca juga: 2 Jenazah Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Bakal Di-autopsi, Ini Kata Kabid Dokkes Polda Jatim
"Cuma itu lahannya pemerintah, kita harus nyuwun sewu (permisi) atau setidaknya CSR atau gimana, masih dirumuskan."
"Sekarang kita gak bisa lahannya pemerintah kita bangun tanpa persetujuan pemerintah atau DPR," ujarnya pada awak media termasuk SURYAMALANG.COM.
Ditanyai perihal adanya rencana yang sama dari pihak Kementerian PUPR soal pembangunan monumen peringatan tersebut, Ali mengaku, pihaknya masih berfokus pada agenda pemeriksaan yang dijalaninya. Dan pihaknya bakal memahami terlebih dulu adanya pemberitaan tersebut.
"Saya belum memikirkan itu. Saya hari ini juga baru tahu dari Masnya tentang berita (Menteri PUPR bakal bangun Monumen Peringatan Tragedi Kanjuruhan) ini, untuk menghormati proses hukum pemeriksaan ini, jadi saya belum bisa jawab itu. Saya cek dulu beritanya," pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, dibutuhkan waktu 3-4 bulan, untuk merampungkan desain baru dari fasad Stadion Kanjuruhan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bahkan, untuk proses pengerjaan perbaikannya nanti, ia memprediksi bakal memakan waktu selambat-lambatnya setahun.
Upaya untuk mendesain ulang bangunan stadion tersebut, tidak hanya agar bangunan stadion tersebut dapat difungsikan kembali sesuai dengan aturan dan ketentuannya.
Namun, sekaligus juga menghilangkan bekas dan kesan dari tragedi malam kelabu, pada Sabtu (1/10/2022) itu.
Bahkan, untuk mengenang para korban, Basuki mengatakan, pihaknya juga membangun Monumen Peringatan Tragedi Kanjuruhan tersebut, di salah satu sudut area stadion.
"Mudah mudahan, desainnya butuh 3-4 bulan. Tahun 2023 kita mulai, sesuai perintah Presiden. (Berapa lama) mudah-mudahan setahun selesai."
"Sehingga ada dua tujuan dari renovasi itu, supaya ini bisa dimanfaatkan lagi, kemudian menghilangkan jejak kesan, nanti kita bangun monumen untuk mengingat para korban lagi," ujarnya pada awak media di Kabupaten Malang, Jatim, Kamis (13/10/2022) siang.
Update Google News SURYAMALANG.COM