TRAGEDI AREMA VS PERSEBAYA
Hasil Rekonstruksi Polisi Gas Air Mata Tidak Mengarah ke Tribun, Ini Tanggapan Komnas HAM
Hasil rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan pihak kepolisian di lapangan Mapolda Jatim, menunjukkan tidak adanya penembakan gas air mata
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM|MALANG - Hasil rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan yang digelar oleh pihak kepolisian di lapangan Mapolda Jatim pada Rabu (19/10/2022) lalu, menunjukkan tidak adanya penembakan gas air mata ke arah tribun.
Padahal dari temuan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) dan berbagai video amatir yang beredar luas di media sosial, terlihat pihak kepolisian menembakkan gas air mata ke arah tribun.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, bahwa pihaknya tetap berkeyakinan bahwa gas air mata adalah penyebab utama terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
"Bagi kami, pilar utama Tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata yang ditembakkan ke tribun penonton. Kami pun memiliki video kunci terkait hal tersebut, yang videonya itu diambil dari korban yang meninggal," ujarnya kepada TribunJatim.com, Jumat (21/10/2022).
Baca juga: Komnas HAM Datangi Manajemen Arema FC, Dalami Keterangan Terkait Tragedi Kanjuruhan
Dirinya kembali menegaskan, bahwa penyebab utama terjadinya Tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata.
"Sampai saat ini, kesimpulan kami gas air mata adalah penyebab utama terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Kami meyakini dengan berbagai dokumen yang ada," jelasnya.
Namun ia juga mengungkapkan selain gas air mata, juga ada penyebab utama lainnya dari Tragedi Kanjuruhan.
"Ada penyebab utama lain, dan hal itu masih kami telusuri dari berbagai pihak, baik dari PSSI, PT LIB, pihak broadcaster, maupun manajemen klub," tandasnya.